Faisol Kader Ansor Wedung Demak yang Tak Pernah Lelah Berkhidmah

Bagi Faisol, bisa berkhidmah di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) merupakan kebanggaan yang sangat luar biasa. Pasalnya, dengan berkhidmah di NU berarti dirinya akan selalu dekat dengan para ulama, kiai, dan orang-orang hebat yang selama ini selalu berjuang dan merawat organisasi perkumpulan para muassis NU seperti Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Sansuri, dan lain-lain. Berkhidmah di NU melalui jalur Gerakan Pemuda Ansor merupakan anugerah yang terindah selama menapaki kehidupannya selama ini.

Putra kedua dari tiga bersaudara pasangan Mustofa dan Ngadrikah ini sosok pemuda yang sangat dikenal masyarakat desa Jetak dengan kiprahnya di organisasi Gerakan Pemuda Ansor merupakan pribadi yang tidak bisa tinggal diam. Bahkan dalam bulan Ramadhan kemarin bersama tim kreatif Ansor Jetak membuat konten Youtube keutamaan tarawih yang sebagian karyanya ditampilkan di website NU Online Jateng.

"Apa yang lakukan bersama teman-teman Ansor sebagai bentuk kontribusi menghadapi dan memanfaatkan perkembangan teknologi digital agar konten-konten keislaman menghiasi dunia maya yang selama ini masih kurang dimanfaatkan secara maksimal," ujar Faisol kepada NU Online Jateng.

Menurutnya, selain memenuhi perintah dan arahan Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor yakni Gus Yaqut Cholil Qoumas untuk meramaikan jagad maya dengan konten-konten positif, baginya berkreasi dan berdakwah melalui video pendek merupakan keasyikan tersendiri dan hobi yang perlu disalurkan.

https://jateng.nu.or.id/video/tidak-berkategori/keutamaan-shalat-tarawih-malam-keduabelas-dEctB


"Alhamdulillah, meski belum banyak setidaknya saya dan teman-teman di Ansor Jetak telah berbuat sesuatu yang positif untuk masyarakat dan kami akan terus berkarya untuk kebaikan sekaligus berdakwah melalui dunia maya," ucapnya.

Gemar Silaturahim

Suami dari Aimmatul Hasanah dan ayah dari Labiid Asyraf Melvin Asyraf selalu memanfaatkan waktunya di sela-sela kesibukan mencari nafkah untuk bersilaturahim di lingkungan aktivis NU seperti Ansor di Kecamatan Wedung dan badan otonom lainnya yakni Muslimat, Fatayat, IPNU dan IPPNU. Baginya silaturahim merupakan ajang memperbanyak teman sekaligus 'ngangsu ilmu'. Dengan banyak bergaul, maka jendela pengetahuan agama dan umum terbuka sangat luas.

"Saya selalu berusaha untuk meluangkan waktu bersilaturahim kepada siapapun. Dengan silaturahim dapat memperbanyak teman. Bagi saya teman seribu kurang, musuh satu terlalu banyak," ucapnya berfilosofi.

Faisol (tengah) (Dok)

Langkah yang dilakukan Faisol mendapat dukungan penuh dari para koleganya di Ansor Jetak. Faisol tidak hanya gemar bersilaturahim, tapi juga menawarkan ide-ide baru untuk kemajuan organisasi sayap pemuda NU. Maka tidak heran, aktivitas Ansor Jetak, Kecamatan Wedung sangat dinamis.

"Ini adalah kesempatan emas bagi saya selagi dipercaya jadi pengurus Ansor tak penting posisinya sebagai apa. Bagi saya berkhidmah di Ansor merupakan cita-cita saya sejak kecil dan inilah saatnya saya mengabdi untuk kejayaan Ansor. Saya lah yang butuh Ansor bukan Ansor yang butuh saya," tegas menantu H Arif Hidayat dan Hj Istianah  ini.

Pendidikan
- Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam Jetak (1998)
- Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darussalam Jetak (2001)
- Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) TBS Kudus (2004)

Aktivitas Organisasi
- Departemen Advokasi dan Pemberdayaan Masyarakat GP Ansor Ranting Jetak (2020-2022)
- Lulus PKD PC GP Ansor Kabupaten Demak (2021)
- Lulus Diklatsar (2022)

Penulis: HM Nur Ikhsan

---