Abdul Ghofar: Petani Lereng Sumbing Penemu Pupuk Organik NU Mag
Sabtu, 26 April 2025 | 07:30 WIB
Nazlal Firdaus Kurniawan
Penulis
Magelang, NU Online Jateng
Di lereng Gunung Sumbing, pada ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut, hidup seorang petani bersahaja bernama Abdul Ghofar. Lahir dan besar di Desa Kaliangkrik, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, lelaki paruh baya ini telah menjadi saksi sekaligus pelaku perubahan besar dalam dunia pertanian organik di wilayahnya.
Sosoknya dikenal bukan hanya karena ketekunan bertani, tetapi juga karena dedikasinya sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Magelang. Dari tangan dinginnya, lahirlah pupuk organik inovatif yang diberi nama NU Mag.
Keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam yang membumi, mengakar pada kultur masyarakat agraris, telah lama menjadi oase bagi para petani. Tak terkecuali bagi Abdul Ghofar.
“Menjadi petani bukan hanya profesi, tapi bagian dari ajaran ilahi,” ungkapnya lirih namun penuh makna. Ia memaknai pertanian sebagai bentuk rahmatan lil ‘alamin, sesuai ajaran Rasulullah yang membawa kasih sayang bagi seluruh makhluk, bukan hanya manusia, tapi juga tanah, tumbuhan, bahkan mikroorganisme.
Ghofar mulai aktif dalam LPPNU sejak 2019 setelah sebelumnya menjadi Ketua LPPNU tingkat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kaliangkrik. Ketertarikannya pada pertanian organik tak lepas dari keresahannya terhadap kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk kimia sintetis secara berlebihan, yang pernah menyebabkan krisis pertanian di awal 2000-an.
Banyak petani di lereng Sumbing waktu itu beralih profesi menjadi penambang pasir demi menyambung hidup. Kondisi ini mendorong NU untuk turut hadir mengurai masalah dan menanamkan kesadaran akan pentingnya kembali ke alam.
Berangkat dari khazanah keilmuan agama dan pengalaman lapangan, Abdul Ghofar bersama para petani dan kiai setempat menggali inspirasi dari hadis dan kisah penciptaan manusia.
Ia percaya bahwa seperti halnya manusia diciptakan dari tanah tujuh tempat dan air dari tujuh sumber, maka unsur tanah pun harus dirawat dengan pendekatan spiritual dan ekologis yang utuh. Dari situ, ia mulai meracik pupuk NU Mag, pupuk organik hasil fermentasi dari bahan alami, termasuk air beras, limbah dapur dan unsur-unsur yang dinilai “baik” bagi tanaman.
Hasilnya? Signifikan. Tanaman yang diberi pupuk NU Mag menghasilkan buah yang lebih tebal, lebih tahan hama, dan lebih berkualitas. Petani pun perlahan kembali berdaya. “Dulu hasil panen tidak menentu, setelah menggunakan pupuk ini hasilnya mulai stabil,” ujar Ghofar dalam tayangan YouTube TVNU.
Bagi Abdul Ghofar, pencapaian itu bukan semata soal teknis. Ia meyakini bahwa semua keberhasilan ini tak lepas dari keberkahan NU.
“Kalau saya boleh bilang, keberkahan itu 70%, teknis hanya 30%,” katanya. Ia merasa dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki visi besar dan hati yang tulus terhadap pertanian, dan itu semua ia maknai sebagai jalan ilahiah.
Lebih dari sekadar membina petani NU, Abdul Ghofar menanamkan nilai bahwa NU bukan hanya untuk orang NU, tapi untuk semua. “NU itu ngopeni semua makhluk,” tegasnya.
Ia pun menjalankan perannya sebagai pelayan masyarakat dengan penuh keikhlasan, tanpa pamrih. Dan ternyata, dari situlah kebahagiaan sejati muncul. “Ketika saya ikhlas membantu petani, kehidupan saya juga ikut teropeni,” katanya sambil tersenyum.
Pesan yang ia titipkan sederhana namun dalam: teduhlah dalam berkarya dan melayani umat, maka Allah akan melayani kita. Sebuah pelajaran hidup yang lahir dari ladang, dari tangan seorang petani yang telah menemukan makna ilahi di balik pupuk organik dan tanah subur. Abdul Ghofar bukan hanya menanam sayur, ia menanam harapan dan masa depan.
Pemesanan pupuk organik NU-MAG hubungi LPP PCNU Magelang 081225881608
Terpopuler
1
PCNU Purworejo Masa Khidmat 2024-2030 Resmi Dilantik, PBNU Tekankan Dua Khidmah NU: Diniyah dan Wathoniyah
2
PC IPNU IPPNU Kudus Masa Khidmat 2024-2026 Resmi Dilantik, Siap Cetak Pelajar Visioner dan Berkarakter
3
PCNU Pati: Kebijakan Lima Hari Sekolah Jangan Matikan TPQ dan Madin
4
Program Kambing Bergulir LAZISNU Pati Resmi Diluncurkan, Margorejo Jadi Lokasi Perdana
5
Badko LPQ Kabupaten Tegal Gelar Workshop Kurikulum Perdana di Kecamatan Talang
6
RMI PCNU Temanggung Matangkan Sinergi Program, Usung Visi Pesantren Maju, Modern, dan Maslahat
Terkini
Lihat Semua