Naufal Badi Alam, Kisah Santri Pesantren Darul Amanah yang Diterima di 14 Universitas Internasional
Jumat, 18 April 2025 | 10:35 WIB
Kendal, NU Online Jateng
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan zaman yang kian kompleks, hadir sosok inspiratif dari kalangan santri. Dialah Naufal Badi Alam, seorang alumni Pondok Pesantren Darul Amanah, Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, tahun 2020. Ia berhasil membuktikan bahwa pendidikan pesantren bukanlah hambatan, tetapi justru pijakan kokoh untuk melangkah ke kancah internasional.
Kisah hidup Naufal adalah potret perjuangan seorang santri yang menjadikan ilmu, kedisiplinan, dan nilai-nilai pesantren sebagai bekal utama untuk meraih mimpi besar. Tidak hanya mengharumkan nama pesantren, ia juga menjadi simbol harapan bagi ribuan santri di seluruh Indonesia bahwa santri bisa dan mampu bersaing di level global.
Perjalanan intelektual Naufal dimulai dari MTs Darul Amanah, sebuah lembaga pendidikan berbasis pesantren yang dikenal dengan sistem pembinaan disiplin yang kuat dan integratif antara ilmu agama dan ilmu umum. Selama nyantri, ia menunjukkan prestasi yang konsisten. Hampir setiap semester, ia menempati peringkat teratas di kelasnya. Tak hanya unggul secara akademik, Naufal juga aktif dalam berbagai organisasi santri dan kegiatan keilmuan.
Keuletan, semangat belajar, serta akhlak yang terjaga menjadikannya salah satu santri yang diperhitungkan. Ia bahkan memperoleh penghargaan dari pimpinan pesantren, sebuah bentuk apresiasi tertinggi bagi santri yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak dan berkontribusi dalam kehidupan pesantren.
Menembus 14 Universitas Internasional
Setelah menyelesaikan masa belajar di pesantren, Naufal tidak berhenti. Ia melanjutkan perjuangan ke jenjang pendidikan tinggi dengan target yang tidak biasa: kuliah di luar negeri. Dengan tekad bulat dan persiapan yang matang, ia mendaftarkan diri ke sejumlah perguruan tinggi internasional.
Usaha tersebut berbuah manis. Ia diterima di 14 universitas luar negeri yang tersebar di berbagai negara. Beberapa di antaranya merupakan kampus ternama dengan persaingan masuk yang sangat ketat.
“Setiap kampus memiliki sistem seleksi yang berbeda. Saya harus menyiapkan berbagai berkas, termasuk esai motivasi, nilai akademik, dan surat rekomendasi. Tidak mudah, tapi saya percaya bahwa doa dan disiplin ala pesantren punya kekuatan besar,” ujar Naufal.
Dari banyak pilihan yang tersedia, Naufal menjatuhkan pilihan pada University of Mumbai India salah satu kampus tertua dan terkemuka di Asia. Ia mengambil program studi Accounting and Finance dengan minor di bidang Economics.
Pilihan jurusan ini bukan tanpa alasan. Ia memiliki minat besar terhadap ekonomi global dan pengelolaan keuangan. Dengan bekal keilmuan tersebut, Naufal berharap kelak bisa berkontribusi di sektor ekonomi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Pesantren telah mengajari saya manajemen waktu, kedisiplinan, dan integritas. Semua itu sangat berguna di lingkungan akademik internasional,” tambahnya.
Tak hanya diterima di banyak kampus bergengsi, Naufal juga berhasil meraih tiga beasiswa internasional bergengsi:
1. ICCR Scholarship – Beasiswa dari Pemerintah India yang diperuntukkan bagi mahasiswa asing berprestasi tinggi.
2. ENIC Kazakhstan Scholarship – Program beasiswa dari Pemerintah Kazakhstan untuk mahasiswa di bidang ekonomi dan manajemen.
3. Beasiswa Indonesia Maju (BIM) – Beasiswa unggulan dari Kemendikbudristek RI, yang diberikan kepada pelajar Indonesia berprestasi tinggi dengan potensi kepemimpinan.
Ketiga beasiswa ini membuktikan bahwa Naufal tidak hanya mampu bersaing secara akademik, tetapi juga memiliki daya saing global yang diakui oleh berbagai lembaga dunia.
Naufal tidak berhenti belajar. Ia juga mengikuti program Short Course Summer Program di University of Toronto, Kanada, salah satu universitas terbaik di dunia. Di sana, ia mengikuti perkuliahan bersama mahasiswa dari berbagai negara dan mendalami isu-isu global terkini.
“Program ini membuka wawasan saya tentang pentingnya jejaring internasional dan kolaborasi lintas negara. Saya jadi lebih sadar bahwa santri punya tempat dan peran di panggung global,” tuturnya.
Karena prestasinya yang menginspirasi, Naufal sering diundang menjadi narasumber di berbagai media nasional seperti Liputan 6 SCTV, CNN Indonesia, dan Transmedia. Dalam setiap wawancara, ia selalu membawa semangat santri: bahwa pendidikan, kerja keras, dan doa adalah kunci utama keberhasilan.
Ia juga kerap diundang mengisi seminar dan webinar untuk memotivasi pelajar dan santri lain agar tidak ragu bermimpi besar.
Kisah Naufal Badi Alam bukan sekadar cerita tentang keberhasilan pribadi, melainkan cerminan dari transformasi dunia pesantren. Ia membuktikan bahwa santri bukan hanya ahli fikih dan tafsir, tetapi juga bisa menjadi pelaku utama di bidang ekonomi, akademik, dan diplomasi internasional.
Dengan nilai-nilai pesantren yang tetap melekat, keikhlasan, tawadhu, dan semangat belajar. Naufal adalah contoh nyata dari santri berkelas dunia.
Dari Karawang menuju Mumbai, dari kamar santri menuju ruang kuliah internasional, dari bangku pesantren hingga panggung media nasional. Kisah Naufal Badi Alam adalah motivasi nyata bagi generasi muda Indonesia. Ia telah menunjukkan bahwa siapa pun bisa sukses, selama ia memiliki niat yang kuat, usaha yang serius, dan doa yang tak pernah putus.
Terpopuler
1
PCNU Purworejo Masa Khidmat 2024-2030 Resmi Dilantik, PBNU Tekankan Dua Khidmah NU: Diniyah dan Wathoniyah
2
PC IPNU IPPNU Kudus Masa Khidmat 2024-2026 Resmi Dilantik, Siap Cetak Pelajar Visioner dan Berkarakter
3
PCNU Pati: Kebijakan Lima Hari Sekolah Jangan Matikan TPQ dan Madin
4
Program Kambing Bergulir LAZISNU Pati Resmi Diluncurkan, Margorejo Jadi Lokasi Perdana
5
Badko LPQ Kabupaten Tegal Gelar Workshop Kurikulum Perdana di Kecamatan Talang
6
RMI PCNU Temanggung Matangkan Sinergi Program, Usung Visi Pesantren Maju, Modern, dan Maslahat
Terkini
Lihat Semua