Regional

Peringati Harlah ke-79, Muslimat NU Purworejo Launching Tiga Program Mustika sebagai Ikhtiar Dakwah dan Pemberdayaan

Rabu, 23 Juli 2025 | 16:00 WIB

Peringati Harlah ke-79, Muslimat NU Purworejo Launching Tiga Program Mustika sebagai Ikhtiar Dakwah dan Pemberdayaan

Ketua PW Muslimat NU Jateng, Prof Ismawati Hafidz, simbolis memakaikan rompi kader Mustika. Ahad (20/7).

Purworejo, NU Online Jateng 

Puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-79 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Purworejo digelar secara meriah di Alun-Alun Purworejo.

 

Momentum ini dimanfaatkan untuk meluncurkan tiga program strategis yang digagas oleh Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, yakni Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan), Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem), dan Mustika Segar (Muslimat Cantik Sehat dan Bugar). 

 

Ketiganya dirancang sebagai respons nyata terhadap berbagai persoalan lingkungan, ekonomi, dan kesehatan di masyarakat, dengan pendekatan khas Muslimat NU yang menekankan pada dakwah, pengasuhan, dan pemberdayaan berbasis komunitas perempuan.

 

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Jawa Tengah, Prof Ismawati Hafidz, dalam orasi kebangsaannya di hadapan belasan ribu hadirin menyampaikan bahwa Muslimat NU harus terus bergerak dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.

 

“Program Mustika ini merupakan bentuk layanan nyata untuk kemaslahatan anak bangsa. Muslimat harus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam menjalankan program-program pembangunan yang menyentuh langsung masyarakat,” tegasnya dalam keterangannya diterima NU Online Jateng. Rabu (23/7/2025).

 

Prof Ismawati menggarisbawahi bahwa kekuatan Muslimat NU bukan hanya terletak pada jumlah anggotanya yang besar, tetapi juga pada infrastruktur layanan yang telah dibangun selama puluhan tahun. 

 

Di Jawa Tengah, Muslimat NU mengelola: 4.254 unit layanan pendidikan (TPA, KB, RA, TK, Lembaga Pendidikan Islam), 3 asrama mahasiswi, 31 unit layanan kesehatan (klinik dan rumah sakit), 41 panti asuhan, 41 koperasi dan 7 Balai Latihan Kerja (BLK).

 

Serta kelompok paralegal Muslimat NU yang baru dibentuk untuk mendampingi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

 

Tak hanya itu, di tingkat nasional, Muslimat NU baru saja membentuk Asosiasi Profesor Muslimat NU yang anggotanya mencapai 67 orang, menjadi bukti bahwa Muslimat NU juga hadir dalam gerakan intelektual perempuan Indonesia.

 

Sementara itu, Bupati Purworejo, Hj Yuli Hastuti menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi Muslimat NU dalam berbagai aspek kehidupan di daerahnya. 

 

Ia menilai bahwa keberadaan dan peran Muslimat NU telah menjadi pilar penting dalam membangun ketahanan keluarga, pendidikan anak, pemberdayaan ekonomi perempuan, serta menjaga kesehatan masyarakat.

 

“Maka pada momentum peringatan Hari Lahir ke-79 ini, saya mengajak seluruh jajaran Muslimat NU untuk terus bersinergi membangun Purworejo yang Berseri — Berdaya Saing, Sejahtera, Religius, dan Inovatif,” ujarnya.

 

Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah siap bersinergi dengan organisasi keagamaan seperti Muslimat NU yang memiliki jaringan luas dan rekam jejak pengabdian yang terbukti nyata di masyarakat akar rumput.

 

Acara Harlah ke-79 Muslimat NU yang digelar Ahad (20/07) ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti parade budaya, penampilan seni Islami, bazar produk kader Muslimat, serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat umum.

 

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, Forkopimda Kabupaten Purworejo, jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) beserta badan otonom.