• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Taushiyah

Sayidina Hamzah Syuhada Perang Uhud

Sayidina Hamzah Syuhada Perang Uhud
Sayidina Hamzah paman Rasulullah (Foto: Islustrasi/orbit metro)
Sayidina Hamzah paman Rasulullah (Foto: Islustrasi/orbit metro)

Ketika Utbah bin Rabiah ayah Hindun mati dalam perang Badar, yaitu ketika Sayidina Hamzah paman Rasulullah saw yang dijuluki asadullah (singa Allah ~ karena kegigihannya dalam membela islam) membunuhnya, maka dendam selalu berkecamuk di hati Hindun.

   
Dengan membujuk Wahsyi seorang budak dari Ethiopia yang jago lempar lembing, Hindun memberikan iming-iming akan memerdekakannya manakala bisa membunuh Sayidina Hamzah.

   
Ketika perang Uhud, Wahsyi dengan kelicikannya mengintai Sayidina Hamzah, artinya  Wahsyi tidak berani secara langsung berhadapan-hadapan dengan sayidina Hamzah. Ketika itu Wahsyi melemparkan tombaknya ke arah Sayidina Hamzah dan persis mengenai sasaran, lalu paman Rasulullah saw wafat sebagai syuhada.

   
Hindun yang melihat kematian Sayidina Hamzah tampak berbinar seraya mendekati jasad Sayidina Hamzah dan merobek dadanya lalu mengambil jantungnya untuk dikunyah tapi berat baginya untuk menelan lalu muntah.

   
Dalam perjalanannya, Wahsyi si pembunuh paman Rasulullah saw menyatakan keimanannya lalu masuk Islam. Dengan segepok kegundahan, Wahsyi berkata "aku telah melakukan banyak dosa, apakah ada keringanan bagiku?", lalu turun ayat 70 Surat Al-Furqan:


اِلَّا مَنۡ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًاصَالِحًـا فَاُولٰٓٮِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمۡ حَسَنٰتٍ‌ ؕ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوۡرًا رَّحِيۡمًا


Artinya:
Kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS Al-Furqan : 70)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


Taushiyah Terbaru