• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Taushiyah

Gunung Uhud Saksi bagi 70 Suhada

Gunung Uhud Saksi bagi 70 Suhada
Perang Uhud (Foto: Ilustrasi/nu online)
Perang Uhud (Foto: Ilustrasi/nu online)

Di lembah Jabal (Gunung) Uhud pernah terjadi peperang antara kaum muslimin secara berhadap-hadapan langsung dengan kaum kafir Makkah. Ketika itu, kaum kafir Makkah berjumlah 3000 orang sedangkan kaum muslimin semula berjumlah 1000 orang namun sebelum perang terjadi, 300 orang dari kaum muslimin memilih kembali pulang ke Madinah, mereka adalah orang-orang munafiq.


Dalam peperangan itu, sejatinya kaum muslimin telah memperoleh kemenangan, akan tetapi para pemanah yang berada di atas Gunung Uhud melihat barang-barang milik kaum kafir Makkah berserakan, mereka tergiur dan lari turun ke bawah untuk mengambilnya.

    
Khalid bin Walid komandan perang kaum kafir Makkah (ketika itu belum masuk Islam) melihat para pasukan pemanah kaum muslimin meninggalkan markasnya, berputarlah ia lalu naik ke atas gunung Uhud lalu menghujamkan panahnya ke arah pasukan kaum muslimin. Di situlah kaum muslimin mengalami kekalahan.

   
Perang Uhud telah menyisakan kisah pahit dengan terbunuhnya 70 orang suhada, termasuk salah satunya adalah Sayidina Hamzah Bin Abdul Mutahalib paman Rasulullah saw.

   
Sejatinya para syuhada yang gugur di jalan Allah tidak pernah mati, melainkan mereka berada di sisi Allah SWT dengan mendapatkan rezeki dari-Nya.

   
Allah berfirman dalam Al Qur'an Surat Ali Imran Ayat 169:


وَلَا تَحۡسَبَنَّ الَّذِيۡنَ قُتِلُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ اَمۡوَاتًا ‌ؕ بَلۡ اَحۡيَآءٌ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ يُرۡزَقُوۡنَۙ


Artinya:
Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki. (QS Ali Imran : 169)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


Taushiyah Terbaru