Adab dan Akhlak Jadi Pondasi Utama dalam Pendidikan Santri
Senin, 21 Juli 2025 | 19:00 WIB

KH Subhan Ma'mun dalam mauidzah hasanah pada kegiatan Malam Ta’aruf Santri, Kamis malam Jumat (17/7/2025) di aula pesantren.
Akhmad Sururi
Kontributor
Tegal, NU Online Jateng
Santri Pondok Pesantren (PP) Al Fattah Tegalgandu diharapkan senantiasa istiqamah dalam mengaji dan berjamaah. Mengaji membuat santri memahami agama, sedangkan berjamaah menjadikan pribadi yang benar dalam bersikap dan menjalin kehidupan. Hal tersebut disampaikan oleh KH Subhan Ma'mun dalam mauidzah hasanah pada kegiatan Malam Ta’aruf Santri, Kamis malam Jumat (17/7/2025) di aula pesantren.
“Santri kalau ingin pinter harus rajin ngaji dan kalau ingin bener harus rajin jamaah. Ngaji dan jamaah tidak boleh ditinggalkan. Dengan mengaji menjadi faham agama dan menjadi bekal dalam menghadapi kehidupan. Dengan berjamaah akan mendapatkan keberkahan dalam mencari ilmu dan bersikap benar dalam menjalani kehidupan,” katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Luwungragi ini juga menjelaskan bahwa fungsi pesantren tidak hanya mencetak generasi tafaqquh fiddin, tetapi juga memperbaiki dan mendamaikan umat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kedua fungsi tersebut pernah saya sampaikan dalam Konferensi International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) yang diselenggarakan oleh DPP PKB di Jakarta,” tambahnya.
Kiai Subhan juga berpesan agar para santri tidak melupakan doa untuk kedua orang tua.
“Setiap selesai shalat, santri wiridan dan mendoakan kedua orang tuanya. Hal ini penting agar santri betah di pesantren dan orang tua di rumah bisa beribadah dengan istiqamah,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya akhlak yang baik dalam kehidupan santri.
Senada dengan hal tersebut, Pimpinan PP Al Fattah Tegalgandu, Gus Syaffa sapaan akrab KH Musyaffa, menyampaikan bahwa adab dan akhlak adalah pondasi utama santri.
“Santri Al Fattah harus menjaga adabiyah atau akhlak. Karena adab dan akhlak di atas segala-galanya,” tegasnya.
Acara malam Ta'aruf Santri tersebut dihadiri para asatidz dan tokoh masyarakat sekitar. Turut memberikan sambutan atas nama pengurus pesantren, Ustadz Zaenal Mubarok. Hadir pula Kepala SMP NU Al Fattah, Moh Adnin, Kepala SMA NU Al Fattah, serta beberapa dewan guru.
Dalam acara tersebut, dilakukan penyematan kartu tanda santri secara simbolis. Ustadz Sodikin menyematkan untuk santri putra, dan Ustadzah Fitri menyematkan untuk santri putri.
Terpopuler
1
Maulid Nabi Tidak Sekadar Berdendang dan Jaburan
2
Gerhana Bulan Total 15 Rabiul Awal 1447 H Bisa Disaksikan di Seluruh Indonesia
3
Khutbah Jumat: Keteladanan Nabi Muhammad SAW Dalam Mengemban Amanat Kepemimpinan
4
Seniman, LTM PWNU Jateng, dan LazisMU Gerakkan Solidaritas melalui Seni di Desa Apung Timbulsloko Demak
5
PMII Rembang Pilih Jalur Dialog, Rembang Tetap Kondusif di Tengah Gejolak Nasional
6
LPPNU Kabupaten Pekalongan Dampingi Petani Sukoharjo, Fokus pada Budidaya Cabai dan Ketahanan Pangan
Terkini
Lihat Semua