Regional

LTN PCNU Kota Semarang Rekrut SDM Kader Muda Lewat Workshop Jurnalisme Multimedia

Ahad, 27 Juli 2025 | 12:00 WIB

LTN PCNU Kota Semarang Rekrut SDM Kader Muda Lewat Workshop Jurnalisme Multimedia

Sekretaris PCNU Kota Semarang KH Jumarno (kiri) saat mengisi acara workshop jurnalisme multimedia LTN NU Kota Semarang

Kota Semarang, NU Online Jateng 

Sebagai bagian dari strategi dakwah digital Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang menggelar Workshop Jurnalisme Multimedia selama dua hari, Sabtu–Ahad (26–27/7/2025), bertempat di Balai Latihan Kerja Komunitas NU Palir Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

 

Workshop ini diikuti oleh 20 peserta yang berasal dari perwakilan lembaga dan badan otonom NU (banom), pondok pesantren, dan lembaga mitra PCNU Kota Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk merekrut sekaligus meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang media dakwah digital, sebagai bagian dari penguatan struktur informasi dan publikasi NU.

 

Ketua LTN PCNU Kota Semarang, M Kholidul Adib menjelaskan bahwa sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU Pasal 17 huruf p, LTN memiliki tugas strategis dalam pengembangan penulisan, penerjemahan, dan penerbitan kitab, buku, serta media informasi yang berpijak pada nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.

 

“Secara rinci, tugas LTN adalah: pertama, penguatan ideologi Aswaja melalui pengembangan konten; kedua, menjadi pusat informasi dan publikasi baik media cetak maupun digital; ketiga, bertindak sebagai supervisi media bagi lembaga-lembaga NU,” jelas Adib.

 

Untuk mendukung pelaksanaan tugas itu, lanjut Adib, LTN membutuhkan SDM yang andal dan menguasai teknologi informasi, khususnya dari kalangan kader muda NU.

 

“Kami menginisiasi pelatihan ini sebagai langkah awal rekrutmen kader muda yang punya semangat untuk menghidmahkan diri di NU lewat bidang media. Mereka akan terlibat langsung dalam pengelolaan website NU Kota Semarang, media sosial, hingga produksi konten kreatif lainnya,” paparnya.

 

Adib menambahkan bahwa media NU harus menjadi rujukan utama warga NU dalam memperoleh informasi yang kredibel dan berkualitas. Apalagi di tengah maraknya hoaks dan konten menyesatkan yang beredar di media sosial.

 

PCNU Dukung Penuh Penguatan Media Dakwah Digital

Ketua PCNU Kota Semarang melalui Sekretaris PCNU, KH Jumarno, menyampaikan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, NU membutuhkan media digital yang kuat dan solid untuk menjangkau masyarakat secara luas, khususnya generasi muda.

 

“Pasca pelatihan ini, kami mendorong peserta agar segera aktif sebagai bagian dari tim pengelola media NU. Penyebaran informasi ke-NU-an harus dilakukan secara masif, baik melalui media sosial, website, maupun publikasi cetak seperti buletin dan majalah,” tegasnya.

 

Kiai Jumarno juga mengapresiasi langkah LTN dalam menyiapkan SDM profesional yang memahami dinamika dunia digital sekaligus memiliki komitmen dakwah Aswaja.

 

Dibimbing Tim LTN, Peserta Dapat Materi Komprehensif

Workshop ini dibimbing oleh tim LTN PCNU Kota Semarang, yakni Tsabit Azinar Ahmad, M Husni Mushonnifun, Saeful Amin, M Ikhwan, Usfi Marfu’ah, Farida Rahmawati, Moh Slamet, dan Munif. Selama dua hari, peserta diberikan pembekalan yang mencakup teori dan praktik jurnalisme multimedia secara intensif.

 

Hari pertama difokuskan pada materi dasar, di antaranya pengenalan jurnalisme multimedia, jenis dan elemen media (teks, foto, video, audio, dan animasi), serta peralatan dan teknik produksi konten.

 

Menurut Tsabit Azinar Ahmad, jurnalisme multimedia adalah praktik jurnalistik yang menggabungkan minimal tiga jenis media untuk menyampaikan informasi secara lebih menarik dan interaktif.

 

“Tidak cukup hanya menulis dan menambahkan gambar. Jurnalisme multimedia itu menyajikan pengalaman yang lebih kaya melalui kombinasi teks, video, audio, dan visual lainnya,” ungkap Tsabit.

 

M Husni Mushonnifun menambahkan bahwa jurnalis multimedia dituntut menguasai berbagai keterampilan teknis sekaligus, seperti menulis, memotret, mengedit video, hingga membuat infografis dan konten audio.

 

“Era digital menuntut kita untuk adaptif. Seorang jurnalis multimedia harus menjadi penulis, editor, videografer, sekaligus desainer,” jelasnya.

 

Saeful Amin menekankan pentingnya jurnalisme multimedia untuk meningkatkan keterlibatan audiens, memperluas jangkauan pesan, dan meningkatkan daya tarik berita.

 

“Namun, tantangannya adalah membutuhkan keterampilan teknis tinggi, perangkat teknologi memadai, dan waktu produksi yang lebih panjang,” kata Saeful.

 

Pada hari kedua, peserta langsung menerapkan teori yang telah diperoleh. Mereka ditugaskan membuat konten multimedia mulai dari penulisan berita, pembuatan desain grafis, hingga editing video sederhana.

 

Menurut Usfi Marfu’ah, praktik ini sangat penting untuk mengasah kemampuan teknis peserta. “Teori tidak cukup tanpa praktek. Kami ingin peserta langsung turun membuat konten yang sesuai dengan kebutuhan media NU,” jelasnya.

 

Setelah praktik, hasil kerja peserta langsung dievaluasi. Farida Rahmawati menjelaskan bahwa evaluasi dilakukan untuk mengukur pencapaian peserta, melihat kekuatan dan kelemahan, serta menyusun langkah tindak lanjut.

 

“Peserta workshop ini nantinya akan menjadi bagian dari tim media NU Kota Semarang, mengelola berbagai platform digital resmi NU seperti website, YouTube, dan media sosial lainnya,” tandasnya.