KH Jumardi Ahmad Salis: Cara Meraih Cinta Allah dan Keberkahan Hidup
Sabtu, 20 Juli 2024 | 12:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Al-Uqolak Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, KH Jumardi Ahmad Salis, menjelaskan pentingnya mendapatkan cinta Allah SWT. Sebab, ketika Allah mencintai seorang hamba, Allah akan menjaganya dengan segenap kasih sayang-Nya.
"Allah akan menjauhkan hamba tersebut dari segala perkara yang tidak baik. Ini adalah jaminan ketenangan dan keselamatan yang tak ternilai harganya," ucapnya saat memberikan ceramah di Musholla Al Iman, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jumat (19/07/2024).
Lebih lanjut, ia menegaskan salah satu tanda Allah SWT mencintai hamba-Nya adalah dengan menjaga mata dan telinga hamba tersebut. Jika Allah menjaga mata seorang hamba, maka dia akan terhindar dari melihat hal-hal yang buruk dan maksiat.
"Sebaliknya, dia akan selalu terpacu untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah. Begitu juga dengan telinga, jika Allah menjaganya, maka hamba tersebut akan terhindar dari mendengar perkataan-perkataan buruk," tegasnya.
Menurutnya, untuk mendapatkan cinta Allah, seorang hamba harus selalu berusaha menjalankan perintah-perintah Allah, baik yang wajib maupun yang sunnah.
Kiai Jumardi mencontohkan, menjalankan ibadah wajib seperti shalat, puasa, zakat, dan haji adalah kewajiban yang harus dipenuhi setiap muslim. Selain itu, memperbanyak amalan sunnah seperti shalat sunnah, sedekah, membaca Al-Qur'an, dan berzikir juga penting.
"Menjauhi sifat-sifat tercela seperti hasud, dengki, riya', serta menghindari perbuatan dosa dan maksiat juga merupakan bagian dari usaha untuk meraih cinta Allah," ujarnya.
Pengasuh pesantren Al-Uqolak itu menyampaikan orang yang beruntung adalah orang yang setelah meninggal, amal kebaikannya masih terus mengalir. Hal ini bisa diperoleh dengan melakukan shadaqah jariyah.
"Menyebarkan ilmu yang bermanfaat juga termasuk dalam shadaqah jariyah, karena selama ilmu tersebut diamalkan, pahala akan terus mengalir kepada kita," ungkapnya.
Ia menambahkan berinvestasi dalam amal yang pahalanya terus mengalir adalah salah satu bentuk kebijaksanaan dalam hidup.
"Shadaqah jariyah dan menyantuni anak yatim merupakan beberapa contoh amal yang dapat membawa pahala yang tak terputus," pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kelurahan Desa Kandri, Mutmainah, Ketua RW 01, Masudi, Ketua RT 01, Masduki, dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 11 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang.
Kontributor: M Raif Al Abrar
Terpopuler
1
Inilah Lokasi Sholat Idul Adha Jumat 6 Juni 2025 Wilayah Semarang Jawa Tengah yang Dilansir LD PCNU Kota Semarang
2
3 Amalan di Hari Tasyrik
3
Gandeng Ulama, Juleha Demak Gencarkan Edukasi Kurban Sesuai Syariat
4
Kurban Kambing Lebih Utama dari Sapi? Ini Alasannya!
5
KH Maslahuddin dan Warisan GERBUHU: Amalan Seribu Kulhu di Hari Arafah
6
Pastikan Kurban Sesuai Syariat, PCNU Magelang Gelar Pelatihan Juru Sembelih Halal
Terkini
Lihat Semua