Gus Kautsar Kenang Keistimewaan Kiai Djazuli dan Nyai Rodliyah
Selasa, 16 Juli 2024 | 15:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Pengasuh Pesantren Al Falah Ploso KH Abdurrahman Kautsar menceritakan keistimewaan para muassis Ponpes Al Falah Ploso seperti Kiai Djazuli Ustman dan Nyai Rodliyah Djazuli dalam mauidhahnya di acara Haul Akbar sekaligus peringatan 100 tahun Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah Ploso digelar di Pendopo pada Ahad, (14/7/2024).
Sebelum acara inti mauidhah, pemutaran film dokumenter karya tim media Al Falah yang berjudul History of Al Falah ditayangkan. Film ini menceritakan tokoh-tokoh Ponpes Al Falah Ploso dari generasi ke generasi. Para jamaah diajak mengenal para muassis dan masyayikh Ponpes Al Falah Ploso melalui audio visual dan narasi yang dikemas dengan apik.
Kiai yang akrab disapa Gus Kautsar ini menjelaskan konsistensi para masyayikh Ponpes Al Falah Ploso luar biasa dalam membentuk karakter para putra-putri dan cucunya yang gemar mengaji, menuntut ilmu, dan terus belajar.
"Sangat tidak sulit bagi Allah untuk mengungkapkan kehebatan orang sejagat hanya pada satu sosok masyayikh. Tidak ada satu orang pun ingkar akan keistimewaan Kiai Djazuli," ucap Gus Kautsar dalam mauidhahnya.
Lebih lanjut, Gus Kautsar menjelaskan bahwa orang orang yang benar-benar 'alim adalah orang yg tak pernah membikin umat putus harapan atas rahmat Allah.
“Orang alim selalu menyiapkan diri ngopeni umat. Karena kealimannya membuat jiwanya penuh kasih sayang, dan ilmunya mendorong untuk selalu mencari Ridane Gusti Allah melalui pelayanan kepada umat,” ujarnya”
Selain Kiai Djazuli Ustman, Gus Kautsar juga tak lupa menceritakan sosok Nyai Rodliyah istri dari Simbah Kiai Djazuli yang senantiasa selalu memberikan perhatian kepada ilmu dan para putra, cucu, dan santrinya khususnya di Pesantren Al-Falah Ploso.
“Nyai Rodliyah adalah sosok istimewa bagi Pondok Ploso, dengan kekompakan dan kerukunan para putra putri beliau, sehingga Pondok Ploso bisa bertahan dan terus berkembang hingga sekarang,” ungkapnya.
Gus Kautsar menambahkan bahwa amalan yang selalu diajarakan di pesantren yaitu belajar dan mengajar dari sifat welas asih pada sosok Nyai Rodliyah inilah yang juga mendasari amalan dari ta'lim wa ta'allum (belajar mengajar). Amalan ini diajarkan oleh muassis Ponpes Al Falah Ploso, Allahu yarham Kiai Djazuli Ustman.
"Thoriqoh terbaik menuju Allah swt adalah belajar, kemudian mencoba belajar mengajar. Orang alim, orang yang sempat ngaji, belajar, kemudian mengamalkannya, lantas mengajarkannya. Itu jauh lebih istimewa daripada orang yang khusyuk ibadah. Siapapun yang memiliki keilmuan tetapi tidak sempat atau tidak mau, tidak berjuang mengamalkan apa yang dia ketahui, pasti dia akan disiksa oleh Allah swt untuk bertanggung jawab atas itu semua, bahkan sebelum orang-orang yang menyekutukan Allah diazab oleh Allah swt," tambahnya.
Sebagai penutup, Gus Kautsar menghimbau untuk para santri, alumni, harus bisa meneladani muassis dan para masyayikh, dan berperan di manapun berada. Ia memberikan contoh para dzurriyyah Simbah Kiai Djazuli yang tetap rukun, kompak. Meski biasa ada perbedaan pemikiran, tapi visi dan misi nguri-uri dan mengembangkan Pondok Ploso bisa sama.
"Kami para dzurriyyah bisa sama pendapat jika sudah menyangkut kepentingan pondok. Seiring dan senada dalam memikirkan perkembangan pondok. Mesti Mungkin beda cara atau metode karena pemikiran tertentu. Nah, yg pasti berbeda terus adalah Pendapatan. Hahaha... Soale isi dompete dewe-dewe,” pungkasnya.
Kontributor: Nur Fuadah
Terpopuler
1
Kiai Abdan Koripan Magelang, Sang Jurkam NU
2
NU Peduli Lasem Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Gubug, Grobogan
3
Biro Infokom Banser Tegal Gelar Kopdar, Bahas Penguatan Komunikasi dan Kesiapsiagaan
4
Ketua Baru PR GP Ansor Karangasem Tegal Terpilih, Siap Wujudkan Pemuda Maju dan Berkhidmat
5
Lakpesdam PWNU Jateng Gandeng PCNU Kota Semarang Gelar Forum Kader NU Jateng yang Perdana
6
Lakmud PAC IPNU-IPPNU Gebog: Bangun Kontinuitas Trilogi untuk Gebog Berdedikasi
Terkini
Lihat Semua