Taushiyah

Bukan Tangan Pencuri yang Dipotong

Ahad, 4 April 2021 | 17:00 WIB

Bukan Tangan Pencuri yang Dipotong

KH Ahmad Niam Syukri Masruri

Sedih rasanya ketika mendengar seorang nenek dilaporkan ke Polisi hingga berbuntut sidang di Pengadilan Negeri gegara mengambil buah mangga yang jatuh di pekarangan tetangganya.

 

Dahulu, ada seorang yang mengadukan tetangganya yang dituduh mencuri makanan, lalu ditanyakan "apakah kamu bisa menghadirkan orang yang kamu tuduh?", jawabnya "bisa ! saya siap menghadirkannya".

 

Ketika orang yang dituduh mencuri sudah berada di hadapan Qodli, lalu ditanyakan "apa benar kamu mencuri?, "ya" jawabnya. "Lalu  mengapa kamu melakukannya?", si pencuri itu menjawab dengan suara paruh "saya mencuri karena lapar, sudah tiga hari saya dan anak saya tidak makan".

 

Mendengar jawaban ini, sang qodli mengatakan kepada korban (yang mengadukan) "apabila orang ini mencuri lagi maka yang saya potong bukan tangannya, melainkan tanganmu yang saya potong karena kamu telah lengah dan tidak peduli kepada tetanggamu".

 

Allah berfirman dalam Surat At-Taubah Ayat 34 :

 

وَالَّذِيۡنَ يَكۡنِزُوۡنَ الذَّهَبَ وَالۡفِضَّةَ وَلَا يُنۡفِقُوۡنَهَا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِۙ فَبَشِّرۡهُمۡ بِعَذَابٍ اَلِيۡمٍۙ

 

Artinya :
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira (sindiran) kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih. (QS At-Taubah : 34)

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng