• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 3 Juli 2024

Taushiyah

Tiada Shalat setelah Subuh dan Asar

Tiada Shalat setelah Subuh dan Asar
KH Ahmad Niam Syukri Masruri
KH Ahmad Niam Syukri Masruri

Salah satu jamaah bertanya "mengapa setelah shalat subuh dan ashar tidak boleh ada shalat?". Jawabnya "yang tidak diperbolehkan adalah shalat yang tanpa sebab seperti shalat ba'diyah, tapi kalau shalat yang ada sebab diperbolehkan; seperti menshalati jenazah, shalat gerhana, dan shalat lain yang memiliki sebab.

 

Hadits nabi daru Abu Sa'id Al-Khudlri radliyallahu 'anhu, dia mendengar bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

 


لاَ صَلاَةَ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَرْتَفِعَ الشَّمْسُ ، وَلاَ صَلاَةَ بَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغِيبَ الشَّمْسُ

 

Artinya :
Tidak ada shalat setelah shalat Shubuh sampai matahari meninggi dan tidak ada shalat setelah shalat Ashar sampai matahari tenggelam. (HR Bukhari dan Muslim)

 

Mengapa Rasulullah SAW melarang?. Ada riwayat yang mengatakan bahwa di pagi hari matahari terbit di antara dua tanduk setan dan di sore hari terbenam di antara dua tanduk setan.

 

Lalu apa yang dimaksud dengan tanduk setan?, Imam Nawawi mengartikan bahwa yang dimaksudkan adalah ketika itu (terbit dan terbenamnya matahari) setan menyambutnya dengan kedua tanduknya, sedangkan di satu sisi pada saat itu orang-orang kafir melakukan ibadah. 

 

Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa pada saat itu setan mengikuti terbit dan tenggelamnya matahri sehingga ketika para penyembah matahari bersujud, sesungguhnya mereka telah bersujud kepada setan.

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng


Taushiyah Terbaru