• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Opini

Mencari Lembaga Pendidikan yang Berkualitas untuk Anaknya

Mencari Lembaga Pendidikan yang Berkualitas untuk Anaknya
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Bulan Juni ini akhir pembelajaran 21/22, semua sekolah formal yang bernaung dengan Kemendiknas atau Kemenag telah menyelesaikan tugas tahunan ditandai dengan ujian akhir untuk mengevaluasi pembelajarannya dan penerbitan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) sebagai bukti kelulusan diserahkan pada masing-masing peserta didik yang tergabung dalam satuan pendidikan tersebut. 


Euforia kelulusan para peserta didik tidak dapat dibendung seolah tugas belajar telah usai. Kewajiban manusia untuk selalu belajar sudah terpenuhi, tanpa punya kesadaran justru tantangan yang akan dihadapi semakin berat. Rintangan menghadang ujian akan selalu ada, bukan lepas-lepas begituan saja bersama dengan pelepasan akhir tahun.


Saatnya mulai berbondong bondong mendaftarkan anaknya atau memilih sekolah yang umumnya berfasilitas lengkap baik sarana prasarananya dengan berbagai macam tawaran yang memadai seolah olah kesuksesan di depan mata, atau kecerdasan dapat terfasilitasi dengan seabrek prestasi sekolah masing-masing yang menawarkannya. Umumnya dipilihlah sekolah negeri yang jelas sarananya dan jaminan mutu dengan akreditasinya.


Penanaman Ideologi Anak


Membimbing anak untuk mengambil keputusan dengan secara bijak dan tepat sangat di pengaruhi dengan kebiasaan orang tua dalam interaksi dan komunikasi itu sendiri, sikap dan prilaku orang tua cenderung akan sangat lebih dominan pada kepribadian anak terutama ibu kandung, maka disebutlah ummu madrasstul ula.


Demikian pula sekolah atau belajar lewat sekolah, tidak akan jauh berbeda dengan kemauan orang tua walaupun tampak di permukaan orang tua memberi teori dan wejangan terhadap anak dengan segudang pengalaman dan hujjah, tetapi batin orang tua tidak dapat dipungkiri lewat anaknya. Maka pendapat penulis ditujukan pada orang tua,  idiologi dasar terhadap anak harus didasari dengan pengabdian bukan berorientasi pada kesuksesan maliyah atau jabatan.


Sehingga akan dapat mudah memasukan dasar pemahaman tentang memilih sekolah, tidak akan terjadi kebo nyusu gudel penanaman dasar idiologi terhadap anak hidup ini adalah ibadah, selanjutnya Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari telah membeberkan bagaimana meraih kesuksesan mencari ilmu dalam kitab Adabut ta'lim watu'alim


Awal Mula Niat


Semua tergantung dari niat awal dan lainnya, karena dalam sekolah akan ada tuntutan yang menjadi kewajiban oleh semua pelajar yang harus dipenuhi dan dilaksanakan,   tentunya dengan berbagai macam konsekwensi awal dan bahkan sampai pada akhirnya. Mbah Hasyim dalam kitab adabut ta'lim wal mutallim menyebutkan ada sepuluh prasyarat bagi pelajar untuk dapat sukses pada akhirnya, tetapi karena sangat urgensinya menata hati itu terbagi menjadi dua, yaitu: Pertama, seorang pelajar harus mensucikan hatinya dari segala perasaan-perasaan yang buruk sebelum menuntut ilmu. Hati yang bersih maka akan mudah untuk seorang pelajar dapat menerima ilmu dan memahami ilmu tersebut.


Kedua, sebelum menuntut ilmu harus meluruskan niatnya terlebih dahulu. Niat tersebut untuk tujuan mencari ridha Allah bukan bertujuan untuk memperoleh tujuan-tujuan duniawi. Tujuan duniawi hanya sebatas menjadi motivasi untuk lebih semangat dalam menuntut ilmu, tetapi tetap tujuan utama adalah karena Allah SWT.


Penutup


Sekolah adalah tempat pembelajaran baik ilmu pengetahuan baik sosial atau teknologi, tidak bisa dikesampingkan sebagai wadah pengkaderan generasi muda di sekolah tempat interaksi antara muaalim dan mutaalim pentingnya untuk orang tua campur tangan mengarahkan agar tidak terjadi vatal insident generasi yang teramputasi akhlaqnya. Dan niat sebagai garda terdepan untuk kesuksesan mencapai cita-cita luhur waladan shalihan sesuai dengan harapan para muasis mabadi khaira ummah. Wallahu a'lam bis shawab


KH Munib Abd Muchith, Katib PWNU Jateng, alumni Lirboyo 92, alumni Al-Itqon Bugen, Kota Semarang


Opini Terbaru