• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

Wagub Jateng: Kiai Azaim Bekali Ribuan Santri Cinta Tanah Air

Wagub Jateng: Kiai Azaim Bekali Ribuan Santri Cinta Tanah Air
Wagub Jateng KH Taj Yasin Maimoen (kanan) (Foto: Dok)
Wagub Jateng KH Taj Yasin Maimoen (kanan) (Foto: Dok)

Demak, NU Online Jateng
Seribuan santri alumni Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Asembagus, Situbondo, Jawa Timur di Jawa Tengah menghadiri Safari Dakwah KHR Ahmad Azaim Ibrahimy di Demak, Selasa (6/6/2023). 


Kegiatan yang bertajuk 'Peran Santri Dalam Menjaga Asas Tunggal Pancasila dan NKRI' itu Dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah KH Taj Yasin Maimoen sebagai narasumber.


Wakil Gubernur Jawa Tengah KH Taj Yasin Maimoen menekankan pentingnya santri untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, kemerdekaan Indonesia juga turut diperjuangkan oleh para ulama dan santri terdahulu. 


"Sehingga, santri saat ini perlu menghormati perjuangan para ulama, kiai, maupun santri dengan menjaga keutuhan NKRI," ujarnya.


Disampaikan, perjuangan para santri dan kiai tercatat dalam sejarah resolusi jihad yang digaungkan KH Hasyim Asyari. Dimulai dari itu, banyak santri yang turut mengangkat senjata mempertahankan kemerdekaan RI saat agresi militer Belanda berlangsung.


"Keputusan Pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika adalah kesepakatan. Umat muslim diwajibkan menaati kesepakatan tersebut. Kalau kita sudah berjanji mempertahankan NKRI, kita harus mengusung perbedaan untuk kemajuan. Itu sudah sepakat. Kalau kita tidak bisa menaati kesepakatan itu, apakah kita bisa disebut santri yang samina wa athona?," kata Gus Yasin panggilan akrabnya.





Salah satu langkah menjaga keutuhan NKRI lanjutnya, dapat dilakukan dengan saling menghormati dan sikap toleransi. Baginya, Indonesia bukan hanya ditinggali oleh penduduk muslim saja. Banyak masyarakat non muslim yang juga memiliki kontribusi di Indonesia.


"Dalam agama Islam diajarkan mengenai toleransi, bagaimana Nabi Muhammad SAW membuat (membangun) Madinah. Di sana ada (dibuat) Piagam Madinah yang di dalamnya juga terdapat orang non muslim. Kita diajarkan untuk menjaga hubungan sinergi (di Indonesia)," imbuhnya.


Wagub juga menerangkan pentingnya santri untuk semakin moderen. Dikatakan, para santri jangan hanya mengaji kitab saja, tapi perlu membekali diri dengan ilmu-ilmu lainnya. Agar santri bisa terlibat lebih dalam memajukan negara Indonesia.


"Santri perlu belajar banyak hal lainnya di luar ngaji kitab. Santri juga perlu masuk menjadi bagian dari pemerintahan. Agar bisa memberikan kontribusi sesuai jalur masing-masing," ucapnya.


KHR Ahmad Azaim Ibrahimy menekankan, santri harus mengambil peran dan memperjuangkan asas tunggal Pancasila sebagaimana yang dilakukan oleh ulama-ulama pendahulu.


"Santri harus bisa meneruskan perjuangan para masyayikh (ulama) pendahulu dalam mendirikan negara, melawan penjajah," tegasnya.


Dirinya menceritakan, perjuangan ulama sebagaimana dilakukan oleh KHR As'ad Syamsul Arifin, pengasuh kedua Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Asembagus, Situbondo yang kini, Kiai As'ad dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.


"Santri itu sami'na wa atha'na kepada guru dan kiai. Dan, santri itu harus bisa menghindari perpecahan. Negara ini ada banyak suku, ras, dan agama yang harus dijaga, toleransi. Jadi, santri juga ambil peran dalam menjaga nasionalisme," pungkasnya.

 
Acara dimulai sejak pukul 15.00 WIB itu berlangsung khidmat dan hangat. Terbukti, di bawah guyuran hujan deras, peserta tetap antusias mengikuti jalannya acara. Apalagi saat sesi dialog atau tanya jawab.


Kontributor: Syaiful Mustaqim


Nasional Terbaru