Nasional

PWNU Jateng dan Pemprov Jalin Kerja Sama Strategis, 18 Lembaga Tandatangani MoU dengan OPD

Selasa, 22 Juli 2025 | 14:30 WIB

PWNU Jateng dan Pemprov Jalin Kerja Sama Strategis, 18 Lembaga Tandatangani MoU dengan OPD

Ketua LTN PWNU Jateng Syamsul Huda dan Ketua LAZISNU Jateng Muh Mahsun usai tandatangani MoU dengan OPD Pemprov Jateng

Semarang, NU Online Jateng

Dalam upaya memperkuat sinergi pembangunan keumatan, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menandatangani perjanjian kerja sama strategis di berbagai bidang. Penandatanganan berlangsung di Gedung PWNU Jateng, Jalan Dr. Cipto 180 Semarang, Selasa (22/7/2025).

 

Sebanyak 15 naskah perjanjian kerja sama ditandatangani antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng sebagai pihak pertama dan 18 lembaga di bawah naungan PWNU Jateng sebagai pihak kedua. Ruang lingkup kerja sama meliputi bidang keagamaan, sosial, pendidikan, ekonomi, digitalisasi, hukum, koperasi dan UKM, pertanian, perikanan, hingga kebencanaan. Kerja sama ini akan berlangsung selama lima tahun ke depan.

 

Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, KH Abdul Ghaffar Rozin menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama sebelumnya yang kini diimplementasikan secara konkret.

 

“Ini langkah maju, bukan hanya untuk lembaga-lembaga di lingkungan NU, tapi juga Ansor, Fatayat, Muslimat, Pagar Nusa, dan lainnya. Pemprov tidak salah menggandeng NU karena kita punya 18 lembaga yang mengurusi seluruh aspek kehidupan, dari dunia hingga akhirat,” ungkap Gus Rozin.

 

Ia juga menyampaikan bahwa jumlah warga Nahdliyin di Jawa Tengah diperkirakan mencapai 18 juta jiwa, meski data resmi baru mencatat sekitar 4,8 juta. Hal ini menjadikan NU sebagai mitra strategis dalam pembangunan, baik secara fisik maupun spiritual.

 

Gus Rozin mendorong para pimpinan lembaga untuk proaktif dalam menjalankan program kerja sama. 

 

“Jangan hanya berhenti di penandatanganan. Lakukan tindak lanjut yang konkret agar manfaatnya bisa segera dirasakan umat,” tegasnya.

 

Ia juga menyebut peluang kerja sama dalam pengiriman santri lulusan SMA/SMK ke luar negeri, termasuk ke Tiongkok yang memiliki lebih dari 300 perguruan tinggi yang telah membuka pintu kerja sama.

 

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa kolaborasi dengan NU bukan sekadar simbolik, tetapi bagian dari strategi pembangunan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

 

“Tidak mungkin membangun Jawa Tengah hanya mengandalkan pemerintah. Kita harus bersinergi dengan seluruh kekuatan masyarakat, termasuk NU. Ini kolaborasi untuk hasil, bukan hanya kegiatan,” kata Gubernur.

 

Ia menekankan pentingnya orientasi kerja sama yang berbasis pada hasil nyata dan manfaat langsung bagi masyarakat. 

 

“Program pemerintah perlu dikawal dengan implementasi yang tepat sasaran. Dengan jaringan dan sumber daya NU, kita bisa mendorong pemerataan pembangunan hingga ke pelosok,” ujarnya.

 

Gubernur juga menguraikan langkah-langkah strategis Pemprov dalam membangun konektivitas antarwilayah dan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru, termasuk mendorong aglomerasi kawasan seperti Solo Raya dan Pekalongan Raya.

 

Penandatanganan ini turut dihadiri Wakil Gubernur Jateng, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah beserta para kepala OPD serta jajaran pengurus PWNU Jateng dan lembaga-lembaga terkait.