Ahmad Niam Syukri
Penulis
Dikisahkan, ada seorang lelaki yang mati tergeletak di jalanan, sedangkan orang-orang kampung yang melihatnya enggan merawat jenazahnya gegara lelaki itu sudah kesohor sebagai orang jelek yang suka mabuk.
Namun di balik kebencian orang-orang kampung yang enggan merawatnya, ada seorang istri yang setia menemani jenazahnya. Dalam kesendiriannya, sesekali ia mengharap belas kasihan orang-orang kampung agar sudi mengangkat jenazah suaminya lalu menshalati, tapi sekali lagi tidak ada satupun orang kampung yang memenuhi permintaannya.
Sebagai istri yang setia dan berbakti kepada suami, ia pun lalu menyewa tukang panggul untuk mengangkat jenazah suaminya guna prosesi pemakaman. Dalam perjalanannya, tiba-tiba ada lelaki zuhud (orang yang mementingkan akhirat ketimbang kehidupan dunia) yang baru turun dari tempat peribadatannya dan menghadang pengusung jenazah.
"Berhenti! Aku akan meshalati jenazah itu," sedangkan dari kejauhan tampak orang-orang kampung memperhatikan lelaki zuhud yang sedang menshalati jenazah. Dengan penuh keheranan, orang-orang kampung mencoba mendekat lalu menanyakan sikapnya yang mau menshalati jenazah lelaki pemabuk "mengapa syeh berkenan menshalati jenazah ini?", sambil menghela nafas lelaki zuhud itu menjawab "Dalam uzlah dan munajatku, aku diperintahkan agar turun dari tempat peribadatan untuk menshalati jenazah ini, dan aku tidak tahu siapa sesungguhnya jenazah ini".
Setelah mendengar penjelasan orang-orang kampung kalau lelaki yang baru saja dishalati adalah orang jelek yang suka mabuk. Maka lelaki zuhud itu lalu menanyakan perihalnya kepada istri yang selama ini mendampinginya.
"Apa amalan yang dilakukan oleh suamimu sehingga Allah berkenan mengampuninya?. Dengan penuh haru, istri pemabuk itu menjawab “ada tiga hal yang selalu dilakukan oleh suamiku, (1) Setiap kali ia sadar dari mabuknya dan adzan subuh mulai menggema, maka bersegeralah dia membersihkan diri lalu melaksanakan shalat subuh. (2) Ketika tengah malam tiba, bersegeralah suamiku bangkit menghadap Allah dan mengatakan dalam doanya “Ya Allah di sudut neraka yang manakah Engkau akan mencampakkan diriku?”. (3) di rumahku ada beberapa anak yatim yang selalu diperlakukan baik oleh suamiku.
Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah Ayat 220 :
وَيَسَۡٔلُونَكَ عَنِ ٱلۡيَتَٰمَىٰۖ قُلۡ إِصۡلَاحٞ لَّهُمۡ خَيۡرٞۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمۡ فَإِخۡوَٰنُكُمۡۚ
Artinya:
Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu. (QS Al-Baqarah:220)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
Terpopuler
1
Inilah Lokasi Sholat Idul Adha Jumat 6 Juni 2025 Wilayah Semarang Jawa Tengah yang Dilansir LD PCNU Kota Semarang
2
3 Amalan di Hari Tasyrik
3
Gandeng Ulama, Juleha Demak Gencarkan Edukasi Kurban Sesuai Syariat
4
Kurban Kambing Lebih Utama dari Sapi? Ini Alasannya!
5
KH Maslahuddin dan Warisan GERBUHU: Amalan Seribu Kulhu di Hari Arafah
6
Pastikan Kurban Sesuai Syariat, PCNU Magelang Gelar Pelatihan Juru Sembelih Halal
Terkini
Lihat Semua