Khutbah

Khutbah Jumat: Keteladanan Nabi Muhammad SAW Dalam Mengemban Amanat Kepemimpinan

Kamis, 4 September 2025 | 16:20 WIB

Khutbah Jumat: Keteladanan Nabi Muhammad SAW Dalam Mengemban Amanat Kepemimpinan

Ilustrasi Maulid Nabi (Foto: Istimewa)

Hari ini kita telah berada tepat di tanggal 12 bulan Rabi’ul Awwal. Bulan kelahiran Manusia paling mulia, pemimpin ummat, menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam mengarungi kehidupan ini. Khutbah Jumat kali ini mengangkat judul ” Keteladanan Nabi Muhammad SAW Dalam Mengemban Amanat Kepemimpinan”. Semoga bermanfaat!


Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ . أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ


Alhamdulillah, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang wajib kita sembah, Pencipta segala sesuatu, yang mentakdirkan  terjadinya segala sesuatu, Maha kuasa atas segala sesuatu. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi pemimpin ummat, pembawa pelita kehidupan,dan  penerang jalan kegelapan.


Selanjutnya pada siang hari yang penuh keberkahan ini, Marilah kita  berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allâh SWT,dengan  cara menjalankan  apa yang diperintahkan serta menjauhi seluruh  hal yang dilarang, dimanapun kita berada.


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.


Hari ini kita telah berada tepat di tanggal 12 bulan Rabi’ul Awwal.. Bulan kelahiran Manusia paling mulia , pemimpin ummat, menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam mengarungi kehidupan ini, kelahiran Nabi Muhammad SAW ke muka bumi ini adalah nikmat dan rahmat teragung yang Allâh anugerahkan kepada kita. Perayaan maulid adalah bentuk syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat yang sangat agung ini.


Dengan sebab beliau, kita mengenal Allah, sang pencipta alam semesta. Dengan sebab beliau, kita mengenal Islam, satu-satunya agama yang benar. Satu-satunya agama yang diridlai Allah SWT. Agama yang dibawa dan diajarkan oleh seluruh nabi dan rasul. Agama yang menuntun kita menuju keselamatan dunia dan akhirat.


Perayaan maulid adalah bentuk kecintaan kita kepada insan yang paling mulia dan makhluk yang paling utama yaitu Baginda Rasulullah SAW. Melalui perayaan maulid, kita diingatkan untuk terus mencintai Baginda Nabi. Melalui perayaan maulid, kita tanamkan pada diri umat Islam kecintaan kepada Nabi mereka, Nabi agung Muhammad SAW. Nabi yang cintanya kepada umat melebihi cinta mereka kepadanya.


Salah satu bukti cinta baginda kepada umatnya adalah sabda beliau:


لِكُلّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ، فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِيْ شَفَاعَةً لِأُمَّتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)


Artinya: “Setiap nabi memiliki kesempatan berdoa yang dikabulkan, maka semua nabi meminta segera dengan doanya, dan aku simpan doaku sebagai syafa’at untuk ummatku di hari kiamat” (HR. Muslim)


Pada hari kiamat kelak, dikatakan kepada Baginda:


يَا مُحَمَّدُ سَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ


Artinya: “Wahai Muhammad, mintalah maka engkau akan diberi, berilah syafa’at maka syafa’atmu akan diterima.”


Baginda Nabi Muhammad SAW menjawab:


أَيْ رَبِّ أُمَّتِيْ أُمَّتِيْ (رَوَاهُ النَّسَائِيُّ)


Artinya: “Wahai Tuhanku, umatku umatku.” (HR An-Nasa’i)


Jamaah shalat Jumat rahimakumullah


Perayaan maulid  mengingatkan kita akan keagungan baginda nabi, keutamaan akhlaknya, gambaran ketampanan dan keindahan jasad mulianya, serta menjadi suri tauladan dalam  kepemimpinanya, disaat bangsa ini sedang tidak baik baik saja, disaat bangsa yang kita cintai ini sedang dilanda krisis kepemimpinan, terjadinya demo di mana mana, mari kita kembali mengingat keteladanan nabi dalam mengemban amanat kepemimpinan, Nabi SAW di utus oleh Allah SWT membawa rahmat bagi seluruh alam, dalam kehidupanya terdapat suri tauladan yang baik, baik dalam kehidupan sebagai individu, keluarga maupun kehidupan masyarakat termasuk bangsa dan negara.


Firman Allah SWT


لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ


Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.


Ayat di atas merupakan dalil bahwasanya perbuatan dan tindak tanduk beliau menjadi landasan  dalam menetapkan suatu perkara, karena tidak ada yang di contohkan nabi kepada ummatnya melainkan contoh yang terbaik.


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah


Dalam perspektif Islam, seorang pemimpin mempunyai fungsi sebagai khalifatullah dibumi yang mempunyai tugas merealisasikan misi kenabian sebagai  pembawa rahmat bagi alam semesta, Artinya  seluruh kreatifitas kepemimpinanya harus  diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk mewujudkan kesejahteraan, menuju masyarakat yang berkeadaban.  dan kunci utama syarat yang wajib dipenuhi oleh seorang pemimpin yang juga merupakan pengejawentahan sifat sifat kenabian adalah siddiq, amanah, tabligh dan fatonah.


Sifat pertama adalah siddiq, yang secara Bahasa berarti jujur, seorang pemimpin harus mengedepankan kejujuran dan kesahajaan. dengan sifat kejujuran yang dibiasakan maka akan melahirkan rasa saling percaya antara satu dengan yang lain.


Jika sudah tercipta kondisi seperti ini, maka terhindar rasa saling curiga yang menimbulkan permusuhan. Terjadinya korupsi  dan penyalahgunaan wewenang  adalah akibat lunturnya sifat kejujuran dari seseorang. sifat kejujuran menjadi penting bagi seorang pemimpin, mengingat kejujuran adalah pangkal dari kebaikan, dan sebaliknya kebohongan adalah pangkal dari kejahatan.


Nabi Muhammad SAW menengaskan dalam haditsnya:


عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ، وإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ، ومَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ ويَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا، وإِيَّاكُمْ والْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ،. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.


Artinya: “Tegakkanlah kejujuran (dan keadilan), karena kejujuran dan keadilan membawa kebenaran dan kebenaran mengantarkan ke surga. Hindarilah kebohongan (termasuk kecurangan) karena kebohongan dan kecurangan  membawa keburukan dan keburukan mengantarkan ke neraka). Riwayat Bukhari dan Muslim.


Jamaah shalat Jumat rahimakumullah


Sifat yang kedua adalah Amanah, dapat dipercaya. Sosok pemimpin yang baik adalah yang dapat dipercaya, antara janji dan realisasi, antara perkataan dan perbuatan . dalam kontek kekinian sifat amanah dalam kepemimpianan dapat diwujudkan dalam kebijakan politik yang terukur, jelas target dan tujuan yang ingin di capai, sifat amanah inilah yang kemudian diejawentahkan dalam prinsip prinsip pemerintahan yang baik, yakni mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.


Sifat ketiga dan ke empat adalah Tabligh dan fathonah. Tabligh yaitu menyampaikan pesan secara komunikatif, seorang pemimpin  harus komunikatif dengan masyarakat yang dipimpinnya. Pemimpin yang tidak pernah menyapa, mendengar dan memperhatikan kondisi masyarakatnya tidak akan merasakan kebutuhan riil yang dhadapi masyarakat. Akibatnya akan muncul kesenjangan antara yang ditetapkan dengan kebutuhan yang di inginkan masyarakat..


Seorang pepimpin dapat menyampaikan pesan kepemimpinanya secara komunikatif jika memiliki kecerdasan dan kematangan. Inilah esensi dari sifat fathanah atau cerdas.


Kecerdasan dan kematangan seseorang meliputi kecerdasan akal  dan kecerdasan emosional, kecerdasan akal terkait dengan kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan , sementara kecerdasan emosional terkait dengan kematangan seseorang kapan dan bagaimana cara mengambil keputusan agar tepat sasaran dan tidak menyisakan konflik di  masyarakat.


Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga  kita bisa meneladani dan semakin menambah kecintaan kita kepada baginda Nabi Muhammad SAW Amin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ


Khutbah Kedua


اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ.

 فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

 اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

 اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً. اللهم اجعل بلدتنا اندونيسيا بلدتا طيبة آمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

 عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Ditulis oleh KH Ahmad Zubaidi Ketua LD PCNU Kabupaten Batang.