• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

NU Jateng Ajak Santri Teladani Waliyullah Hasan Munadi Ungaran

NU Jateng Ajak Santri Teladani Waliyullah Hasan Munadi Ungaran
Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Kiai Rofiq Mahfudz (jas hitam) saat pimpin ziarah ke makam Mbah Hasan Munadi di Ungaran (Foto: NU Online Jateng/Gigih)
Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Kiai Rofiq Mahfudz (jas hitam) saat pimpin ziarah ke makam Mbah Hasan Munadi di Ungaran (Foto: NU Online Jateng/Gigih)

Semarang, NU Online Jateng
Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Kiai Rofiq Mahfudz mengatakan, belajar bagi santri sudah menjadi sebuah kewajiban. Tak hanya belajar dari buku maupun kitab, santri juga bisa meneladani sikap para orang-orang besar, salah satunya adalah waliyullah Hasan Munadi.

            
“Belajar jangan dimaknai sempit hanya dengan buku dan kitab saja. Santri juga harus bisa belajar dan meneladani sikap dan perilaku para waliyullah. Ya, salah satunya waliyullah Hasan Munadi ini. Selain sebagai pengingat akan kehidupan dunia yang sementara, ziarah kubur juga bisa menjadi inspirasi untuk belajar meneladani sikap para waliyullah selama masih hidup,” ujarnya.


Hal itu disampaikan Kiai Rofiq Mahfudz yang juga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang saat memimpin tahlil para santri ziarah di Makam Waliyullah Hasan Munadi di Dampyak, Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Ahad (9/4/2023).

            
Kiai Rofiq menjelaskan, keteladanan Waliyullah Hasan Munadi bisa menjadi salah satu referensi para santri untuk belajar. Kiai Hasan Munadi dikenal sebagai sosok pemimpin yang pemberani, bijaksana, berwibawa dan sakti. Mengingat ia merupakan seorang tumenggung dari kerajaan Demak.

            
"Kendati memiliki jabatan dan posisi strategis dalam pemerintahan kerajaan demak, Kiai Hasan Munadi justru mengundurkan diri dari jabatannya tersebut. Bukan tanpa alasan, pengundurannya tersebut konon karena saat itu ia melihat banyak masyarakat khususnya di daerah Ungaran masih banyak yang hidup dalam kegelapan iman," terangnya kepada NU Online Jateng, Selasa (11/4/2023).




            
Karena kondisi tersebut lanjutnya, Kiai Hasan Munadi akhirnya mengundurkan diri dari kerajaan dan bertekad untuk menyebarkan ajaran Islam di wilayah Kabupaten Semarang dan sekitarnya. 


"Kegigihan yang dilakukan oleh Waliyullah Hasan Munadi kemudian berbuah manis. Di mana Desa Nyatnyono menjadi salah satu sentra penyebaran Islam di Kabupaten Semarang dan sekitarnya,” jelas Kiai Rofiq yang juga Pengasuh Pesantren Ar-Rois Cendekia Semarang itu.


Sikap kepemimpinan dan kepedulian Waliyullah Hasan Munadi terhadap masyarakat menurut Kiai Rofiq patut diteladani. Santri dalam hal ini harus selalu membawa jati dirinya agar selalu membawa nilai-nilai Islam dalam kehidupannya.


“Mau jadi apapun dan menjalani profesi sebagai apapun, santri harus tetap membawa nilai-nilai Islam yang damai dan sejuk. Jiwa profesionalitas harus tetap dijaga namun tidak dengan meninggalkan tanggungjawab sebagai muslim yang baik,” pungkasnya.


Pengirim: Gigih Firmansyah
 


Regional Terbaru