Haul Masyayekh Lirboyo di Brebes, Gus Reza Tekankan Haul Sebagai Media Penyambung Ruhani
Rabu, 3 September 2025 | 08:00 WIB
Akhmad Sururi
Kontributor
Brebes, NU Online Jateng
Haul Masyayekh Pondok Pesantren Lirboyo kembali digelar di Lapangan Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Ahad (31/8/2025) yang bertepatan dengan 8 Rabiul Awal 1447 H. Ribuan alumni, wali santri, dan masyarakat Nahdliyin tampak hadir dalam acara tersebut.
Pengasuh Pesantren Lirboyo, KH Reza Ahmad Zahid atau Gus Reza, dalam mau‘idhoh-nya menegaskan bahwa haul merupakan bentuk ‘alaqoh rûhaniyyah dengan para guru dan masyayikh.
“Malam ini Haul Masyayekh Lirboyo menjadi wujud ‘alaqoh ruhani dengan guru-guru kita dan masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo. InsyaAllah acara haul ini akan menjadi media sehingga kita mendapatkan cahaya dari Allah dan anugerah serta doa dari para masyayikh,” ungkap Gus Reza.
Ia menuturkan riwayat sanad keilmuan para ulama, mulai dari Syekh Sayyid Zaini Dahlan, Syekh Ahmad Dasuki, Imam Nawawi, hingga KH Hasyim Asy‘ari. Menurutnya, hubungan ruhani dengan para masyayikh membuat murid-murid tetap mendapat cahaya dan anugerah meskipun guru telah wafat.
“Para wali Allah meskipun sudah wafat akan tetapi merasakan dan mengerti semua apa yang terjadi sekarang. Mereka merasakan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dihadiahkan,” jelas putra almaghfurlah KH Imam Yahya Mahrus itu.
Gus Reza juga mengisahkan sejarah penyelenggaraan Maulid Nabi sejak abad ke-2 Hijriyah, serta menekankan pentingnya kecintaan kepada Rasulullah SAW yang nyata dalam perilaku dan pengorbanan.
“Kecintaan kepada Nabi Muhammad juga dipraktikkan oleh Sahabat Abu Bakar saat hijrah di gua Tsur. Dirinya merasa senang dan bergembira saat kekasih tercinta Nabi Muhammad tidur di pangkuannya. Meskipun ada ular yang menggigit kakinya, tapi kecintaan kepada Nabi Muhammad menghilangkan rasa sakitnya. Inilah yang namanya cinta,” tegasnya.
Menurutnya, dalam suluk tasawuf, tahapan cinta kepada Rasulullah hingga Allah SWT meliputi tholab (mencari), iqtirob (mendekat), al-jam‘u (selalu bersama), fanâ’ (lebur dalam cinta), hingga baqâ’ (abadi dalam kecintaan).
Acara haul juga dihadiri oleh Ketua PW HIMASAL Jawa Tengah KH Nur Mahin Khudlori, Ketua PC HIMASAL Brebes KH Hirin Dul Qornen, KH Umar Mahmud (dzurriyah Pesantren Gedungan), KH Nuriddin Syamsudin (Pengasuh Pesantren Al Hasaniyah Kedawon), serta Ketua MWCNU Larangan KH Athoilah Sofwan. Bertindak sebagai imam tahlil adalah KH Makdori.
Terpopuler
1
PC PMII Pemalang Audiensi dengan Wakil Bupati, Bahas 13 Poin Tuntutan Rakyat
2
Pekan Madaris Perdana RMI-NU Rembang, MWCNU Kaliori Raih Juara Umum
3
PBNU Imbau PWNU dan PCNU Jaga Ketenangan Masyarakat di Tengah Eskalasi Aksi Massa
4
Doa Lintas Agama di Wisma Perdamaian, Pesan Damai dari Jateng untuk Indonesia
5
Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Jateng Sampaikan 7 Poin Pernyataan Sikap
6
Parlemen Sembunyi Saat Suara Rakyat Berbunyi
Terkini
Lihat Semua