Regional

LF PWNU Jateng Bakal Gelar Dirasah Falakiyah 1, Angkat Tema Digitalisasi Ilmu Falak Berbasis WhatsApp Bot

Jumat, 5 September 2025 | 10:00 WIB

LF PWNU Jateng Bakal Gelar Dirasah Falakiyah 1, Angkat Tema Digitalisasi Ilmu Falak Berbasis WhatsApp Bot

Tangkapan layar flyer Dirasah Falakiyah 1

Brebes, NU Online Jateng

Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah akan menggelar Dirasah Falakiyah 1 pada akhir September 2025 mendatang. 

 

Kegiatan yang mengusung tema “Pelatihan Digitalisasi Ilmu Falak Berbasis WhatsApp Bot” ini akan dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Hikmah 2, Benda Dua, Sirampog, Brebes.

 

Ketua LF PWNU Jateng, H M Basthoni, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memadukan tradisi keilmuan falak dengan teknologi digital terkini, khususnya melalui pemanfaatan WhatsApp Bot dan Artificial Intelligence (AI).

 

“Melalui pelatihan ini, kami ingin melahirkan kader ahli falak yang tidak hanya memahami ilmu tradisional, tetapi juga mampu mengembangkan aplikasi berbasis AI dan WhatsApp Bot untuk digitalisasi ilmu falak,” ungkapnya kepada NU Online Jateng. Jumat (5/9/2025).

 
Flyer Dirasah Falakiyah 1
Flyer Dirasah Falakiyah 1
 

Peserta kegiatan ini merupakan delegasi dari seluruh PCNU di Jawa Tengah, dengan masing-masing cabang mengirim dua hingga tiga orang. Selain itu, santri, mahasiswa, dan masyarakat umum yang memiliki minat dalam bidang falak juga dipersilakan untuk ikut serta. Kuota peserta ditargetkan maksimal 100 orang.

 

Menurut Basthoni, persiapan kegiatan sudah mencapai 75–90 persen. Selama dua hari pelatihan, peserta akan mendapatkan materi intensif, mulai dari penguasaan teori falak klasik hingga praktik pembuatan aplikasi digital. Dengan aplikasi WhatsApp Bot, masyarakat nantinya dapat dengan mudah mengakses informasi falak, seperti jadwal waktu shalat dan penentuan awal bulan hijriah.

 

“Digitalisasi ilmu falak merupakan langkah maju yang sangat penting di era modern ini. Selain mempermudah akses masyarakat, inovasi ini juga menjaga relevansi dan kemurnian ilmu falak dalam konteks kekinian,” pungkasnya.