Taushiyah

Hikmah Melakukan Ibadah Puasa

Jumat, 14 Maret 2025 | 11:00 WIB

Hikmah Melakukan Ibadah Puasa

Ilustrasi puasa. Dok Pinterest

NU Online Jateng -

Pengasuh pondok pesantren An Nawawi Berjan, Purworejo, KH Achmad Chalwani, menyampaikan kajian tentang Hikmah Melakukan Ibadah Puasa dalam Pengajian Rutin Ahad Thariqah Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah di pondok tersebut pada Ahad (9/3/2025).

 

Kajian ini dihadiri oleh para jamaah Thariqah Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah yang dengan khidmat menyimak paparan beliau mengenai keutamaan dan makna mendalam dari ibadah puasa.

 

Dalam ceramahnya, Kiai Chalwani memperkenalkan sebuah kitab bernama Risalatus Shiyam karya Simbah KH Ahmad Abdul Hamid dari Kendal. Beliau menganjurkan kepada para jamaah untuk memiliki dan mempelajari kitab tersebut agar dapat memahami ibadah puasa secara menyeluruh—baik dari sisi pentingnya, hikmahnya, hingga berbagai permasalahan yang berkaitan dengan puasa. Dengan pemahaman yang mendalam, diharapkan umat Islam mampu melaksanakan ibadah puasa secara sempurna lahir dan batin.

 

Wakil Rais Syuriyah PWNU Jateng ini mengungkapkan bahwa hikmah puasa sangatlah banyak dan memiliki dampak yang luas bagi kehidupan seorang muslim. Salah satu hikmah utama dari ibadah puasa, adalah menumbuhkan rasa kasih sayang kepada fakir miskin.

 

“Puasa membuat orang kaya merasakan bagaimana rasanya lapar seperti yang dirasakan oleh mereka yang kurang mampu,” jelasnya. Dengan demikian, puasa membangun empati dan kepedulian sosial di tengah masyarakat.

 

Rais ‘Aly JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah) ini menekankan pentingnya menghormati dan tidak meremehkan kaum fakir. Beliau menambahkan bahwa doa orang fakir merupakan salah satu doa yang mustajab di sisi Allah Swt.

 

Hikmah kedua dari puasa, lanjutnya, adalah menumbuhkan suasana hati yang bersih. Kiai Chalwani menjelaskan bahwa rasa kenyang yang berlebihan dapat mematikan pikiran, menimbulkan rasa malas, mengurangi kejernihan hati, dan menghilangkan kemampuan memberikan pendapat yang baik. Sebaliknya, berpuasa dapat menjaga kebersihan hati dan meningkatkan fokus saat menghadap kepada Allah Swt.

 

Selain itu, puasa juga memberikan manfaat bagi kesehatan fisik. Mengutip sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

 

صُوْمُواْ تَصِحُّ

 

"Berpuasalah, maka kamu akan sehat."

 

Puasa adalah pokok segala obat, sementara perut yang penuh adalah sumber segala penyakit. Dengan menjaga pola makan melalui puasa, tubuh menjadi lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

 

Hikmah berikutnya yang disampaikan adalah bahwa puasa dapat mengurangi dorongan terhadap perbuatan dosa besar. Dengan menahan lapar dan dahaga, hawa nafsu menjadi terkendali sehingga seseorang dapat menjauhkan diri dari perilaku tercela seperti minum khamar, berbuat zina, atau mencuri. Lebih dari itu, puasa juga meningkatkan keikhlasan, kesabaran, dan mendekatkan jiwa seseorang kepada sifat-sifat malaikat.

 

Hikmah kelima dari berpuasa, sebagaimana dijelaskan oleh beliau, adalah mengurangi pengeluaran biaya belanja. Dengan berpuasa, kebutuhan konsumsi menjadi lebih sederhana, sehingga pengeluaran pun dapat ditekan.

 

Hikmah terakhir yang beliau sampaikan adalah bahwa puasa menjadi perisai dari panasnya api neraka di akhirat kelak. KH Achmad Chalwani menjelaskan bahwa jika seseorang tidak mampu menahan panasnya lapar di dunia, maka hendaknya ia memahami bahwa puasa adalah perintah Allah untuk menyelamatkan manusia dari panasnya api neraka di akhirat.

 

Di akhir kajian, Kiai Chalwani mengingatkan para jamaah bahwa bulan Ramadan adalah kesempatan emas bagi setiap muslim untuk meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt. Dirinya mengajak seluruh umat Islam untuk memanfaatkan momen Ramadan ini dengan sebaik-baiknya, karena ibadah puasa mengandung banyak hikmah dan memiliki nilai spiritual yang tinggi dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt.