Kuliah Umum Hermeneutika Al-Qur’an, Gaet Antusias Mahasiswa Se-Jawa Tengah dan Jawa Timur
Rabu, 4 Juni 2025 | 09:00 WIB
Rembang, NU Online Jateng
Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang, Rembang, menggelar kuliah umum bertema Hermeneutika al-Qur’an: Diskursus Penafsiran atas Isu-Isu Kekinian, Sabtu (1/6/2025). Acara ini diselenggarakan di Auditorium Gedung KH Maimoen Zubair dan diikuti oleh sekitar 300 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Prodi IQT dengan dukungan penuh dari Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) IQT STAI Al-Anwar yang menjadi panitia pelaksana. Kuliah umum ini merupakan rangkaian dari Musyawarah Tafsir al-Qur’an se-DIY dan Jawa Tengah yang telah dilaksanakan sebelumnya pada pagi harinya.
Hadir sebagai narasumber utama, Prof Phil Sahiron Syamsuddin, Rektor UIN Sunan Kalijaga sekaligus Pembina Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis DIY-Jateng. Dalam paparannya, ia mengangkat pendekatan Ma’na Cum Magza yang ia kembangkan sebagai bagian dari pendekatan hermeneutika al-Qur’an.
“Saya mengusulkan, nanti adik-adik bisa setuju, tidak apa-apa. Kalau tidak setuju, ya tidak apa-apa. Yakni Ma’na Cum Magza ini yang saya usung, bagian dari aliran Cuasi Objektivis Progresif yang memperhatikan makna teks Qur’annya dan memperhatikan makna konteksnya,” ujarnya.
Menurut Prof Sahiron, pendekatan tersebut memungkinkan penafsiran al-Qur’an dilakukan secara kontekstual tanpa melepaskan keutuhan makna teks, sehingga relevan terhadap berbagai persoalan kekinian.
Usai acara, Ketua Prodi IQT STAI Al-Anwar, Abdul Wadud Kasful Humam, M.Hum., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas suksesnya kegiatan tersebut.
“Tentu pertama saya sangat berterima kasih atas kerja keras kawan-kawan HMP sehingga kuliah umum bisa terlaksana dengan sangat baik dan sukses. Kedua, sangat senang sekali karena yang hadir sangat banyak, tidak seperti kuliah-kuliah umum sebelumnya. Mungkin karena para mahasiswa masih penasaran dengan hermeneutika yang masih belum bisa diterima keberadaannya oleh sebagian umat Islam," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa hermeneutika juga bisa diterapkan dalam Al-Qur'an.
"Namun kenyataannya, setelah diaplikasikan dalam al-Qur’an, justru malah memperlihatkan bahwa al-Qur’an itu benar-benar kitab petunjuk bagi umat manusia di sepanjang zaman. Apalagi yang menjadi narasumber benar-benar pakar di bidang hermeneutika al-Qur’an,” tambahnya.
Kuliah umum ini menjadi momentum penting dalam memperkaya wacana akademik dan memperluas wawasan mahasiswa dalam memahami metode penafsiran al-Qur’an secara kontekstual dan ilmiah.
Penulis: Nabil Fithran (Mahasiswa Prodi IQT STAI Al-Anwar)
Terpopuler
1
Kronologi Guru Madin Didenda, DPRD: Jangan Kriminalisasi Guru!
2
FKDT Dorong Kesejahteraan Guru Madin, Tolak Full Day School dalam Rapimnas 2025
3
LBH Ansor Kendal Bahas Hak dan Kewajiban Banser dalam Diskusi Hukum Bersama Satkoryon Ngampel
4
Bawa Misi Sambung Sanad Hadis Ulama Indonesia-India, Ma’had Aly Tragung Batang Resmi Didirikan
5
PCNU Pati Sampaikan Masukan kepada Pemkab, Hasil Bahtsul Masail Kenaikan PBB hingga 250 Persen
6
Adab dan Akhlak Jadi Pondasi Utama dalam Pendidikan Santri
Terkini
Lihat Semua