Regional

Bukan Hanya Materi, Anak Yatim Perlu Dukungan Pendidikan dan Binaan Akhlak

Kamis, 18 Juli 2024 | 12:00 WIB

Bukan Hanya Materi, Anak Yatim Perlu Dukungan Pendidikan dan Binaan Akhlak

Ilustrasi anak yatim. (Foto: NU Online/Freepik)

Kendal, NU Online Jateng

Momentum Bulan Muharram biasanya digunakan oleh masyarakat Muslim di Indonesia untuk menggelar pengajian dan memberikan santunan kepada anak yatim. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, sekarang ini hal yang dibutuhkan oleh anak yatim bukan hanya dukungan dalam bentuk materi saja, melainkan juga dukungan berupa pembinaan dan pendidikan.


Hal tersebut diutarakan KH Nur Amin dalam ceramahnya pada acara Pengajian dan Santunan Anak Yatim di Desa Ngrejo, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal, Selasa (16/7/2024). 


Menurutnya, saat ini anak yatim tidak hanya membutuhkan dukungan secara materiil saja, akan tetapi binaan dan didikan juga dibutuhkan agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik di lingkungan sekitar. 


“Anak yatim tidak hanya butuh santunan berupa uang, akan tetapi yang paling penting adalah didikan kepada anak yatim yang menjadi tanggung jawab warga bersama,” tutur Kiai Nur Amin.


Oleh sebab itu, Kiai Nur Amin menyebut bahwa setidaknya anak yatim harus diberikan dua bekal dalam kesehariannya. Dua hal yang dimaksud adalah pendidikan terbaik dan pembentuk karakter yang baik.


“Pertama, tahsinu tarbiyah (membaguskan pendidikan), berupa mendapatkan pendidikan umum dan agama yang layak. Kedua tahsinu adabiyah (membaguskan akhlak) berupa mendapatkan binaan berupa akhlakul karimah, dan budi pekerti yang maksimal,” lanjutnya. 


Dengan memerhatikan kedua aspek tersebut, lanjut Kiai Nur Amin, anak yatim diharapkan dapat tumbuh dan mengembangkan dirinya menjadi anak yang berguna bagi bangsa, nusa dan agama, serta bermanfaat bagi sesamanya. 


Sementara itu, Ketua Panitia KH Rikwan menyampaikan bahwa kegiatan pengajian ini merupakan agenda rutinan warga Desa Ngrejo setiap tahunnya pada Bulan Muharram. Ia menyebut, biasanya pada momentum Asyura ini juga sering diidentikkan dengan ‘Lebaran Anak Yatim’.


“Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan yang dilaksanakan di Desa Ngerjo, setiap tahunnya akan disantuni sesuai dengan data anak yatim yang ada di lingkungan Desa Ngerjo, pada tahun ini total yang anak yatim yang disantuni adalah 16 Anak,” ujar Kiai Rikwan. 


Acara pengajian Asyura ini diselenggarakan oleh seluruh Badan Otonom Nahdlatul Ulama yang terdiri dari Fatayat, Muslimat, Ansor, IPNU, dan IPPNU di Desa Ngerjo yang berkolaborasi dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang. 


Pengirim: Yusron Nur Hadi