Bawa Misi Sambung Sanad Hadis Ulama Indonesia-India, Ma’had Aly Tragung Batang Resmi Didirikan
Senin, 21 Juli 2025 | 18:00 WIB
Batang, NU Online Jateng
Lembaga pendidikan tinggi keislaman Ma’had Aly Tragung, Kabupaten Batang, resmi diluncurkan pada Sabtu (19/7/2025). Berlokasi di lingkungan Pondok Pesantren Darul Ulum Desa Tragung, Kecamatan Kandeman, kehadiran Ma’had Aly ini membawa misi besar untuk menyambung sanad hadits antara ulama Indonesia dan India.
Peluncuran dilakukan secara simbolis oleh Ketua Majelis Masyayikh, KH Abdul Ghaffar Rozin, disaksikan oleh Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Muadalah Kemenag RI, Endi Suhandi, serta sejumlah tokoh penting lain seperti Camat Kandeman H Kusrin, Ketua Tanfidziyah PCNU Batang Ahmad Munir Malik, dan para masyayikh serta dosen senior Ma’had Aly Tragung.
Pengasuh pesantren Darul Ulum, KH Zaenul Iroqi menyampaikan rasa syukurnya atas berdirinya Ma’had Aly yang berfokus pada kajian hadis dan ilmu hadis, khususnya pada tema adillatul ahkam li madzahibil arba’ah atau hadits-hadits hukum dalam empat mazhab.
“Kita tahu bahwa peminat kajian hadits di Indonesia masih minim. Ma’had Aly ini hadir untuk membuka kembali cakrawala ilmu hadis di tengah keruwetan persoalan fikih di masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, KH Zaenul Iroqi juga membacakan Sanad Sumbuliyyah, karya Syekh Muhammad Said bin Sumbul Al-Makki, yang memuat 40 hadits dan menjadi kebanggaan para penuntut ilmu hadis. Ia menekankan pentingnya menyambung sanad keilmuan yang kini mulai langka di Indonesia.
Ketua Majelis Masyayikh, KH Abdul Ghaffar Rozin atau Gus Rozin, menyampaikan bahwa pondok pesantren adalah sistem pendidikan khas Indonesia yang telah terbukti melahirkan banyak ulama unggul di tengah arus modernitas.
“Sebagai Ketua Majelis yang berwenang menerbitkan SK Ma’had Aly, saya tegaskan bahwa syarat utama pendirian Ma’had Aly hanya dua, layak dan siap,” katanya.
Ma’had Aly Tragung sendiri telah mendapatkan SK pendirian dari Kemenag RI dengan nomor 107 Tahun 2025 tertanggal 3 Februari 2025. Lembaga ini menekuni Takhassus Hadits dan Ilmu Hadits, menjadi satu dari hanya lima Ma’had Aly di Indonesia yang mengambil jurusan tersebut.
Dalam kuliah umumnya, Gus Rozin juga menyinggung pentingnya kemandirian lembaga dan relevansi pemahaman sosial bagi santri.
“Santri Ma’had Aly harus memiliki kompetensi keilmuan yang kuat sekaligus peka terhadap dinamika masyarakat,” tegasnya.
Senada, Kasubdit PDF dan Muadalah Kemenag RI Endi Suhandi, menyatakan bahwa lulusan Ma’had Aly sangat potensial untuk menjadi guru agama di sekolah formal karena memiliki latar belakang keagamaan yang mumpuni.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa pondok pesantren masih menjadi sorotan sebagian masyarakat. Karena itu, menurutnya, penting bagi santri menjaga moralitas dan akhlakul karimah sebagai fondasi kepercayaan publik.
Acara ditutup dengan penyerahan Kartu Tanda Mahasantri (KTM) dan kitab hadits kepada perwakilan mahasantri, serta penandatanganan prasasti gedung Ma’had Aly oleh Gus Rozin.
Terpopuler
1
Guru Madin di Demak Didenda Rp25 Juta, Wagub Jateng Taj Yasin Turun Tangan
2
Gus Miftah Bantu Guru Madin Demak yang Didenda, Serahkan Rp25 Juta, Motor Baru, dan Umrah
3
Viral Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketum FKDT Prihatin Orang Tua Tak Menghargai Ustadz-Ustadzah
4
Full Day School Dinilai Ancam Pendidikan Diniyah, DPRD Kendal Ambil Sikap Tegas
5
Kronologi Guru Madin Didenda, DPRD: Jangan Kriminalisasi Guru!
6
Ribuan Santri Ikuti Pembukaan Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy Ke-35 Pondok Pesantren Darul Amanah Kendal
Terkini
Lihat Semua