Rektor UNUGHA: Mahasiswa Harus Jadi Trendsetter dan Siap Bersaing di Era Global
Senin, 21 Juli 2025 | 14:00 WIB

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap, A Lutfi Hamidi, menyampaikan pesan inspiratif kepada para lulusan pada Wisuda ke-9 yang digelar di Gedung Patragraha Cilacap, Sabtu (19/7/2025).
Naeli Rokhmah
Kontributor
Cilacap, NU Online Jateng
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap, A Lutfi Hamidi, menyampaikan pesan inspiratif kepada para lulusan pada Wisuda ke-9 yang digelar di Gedung Patragraha Cilacap, Sabtu (19/7/2025). Ia menekankan pentingnya menjadi trendsetter dan memiliki semangat kompetisi tinggi sebagai bekal menghadapi tantangan global.
“Untuk sukses, harus siap jadi trendsetter. Harus punya spirit of competition. Orang yang punya semangat kompetisi berani bertatap muka, itu tandanya percaya diri dan menghargai lawan bicara,” tegasnya.
Sebanyak 247 wisudawan dari lima fakultas dan enam belas program studi resmi dikukuhkan dalam prosesi tersebut.
Sebagai bentuk dorongan terhadap semangat kompetitif dan pengalaman internasional, Rektor mengungkapkan bahwa UNUGHA merencanakan pengiriman mahasiswa untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke luar negeri, seperti Malaysia dan Thailand. Selain itu, program magang internasional ke Taiwan selama enam bulan tanpa biaya juga akan diluncurkan.
“Ini untuk menumbuhkan semangat kompetisi sekaligus meningkatkan nilai jual para lulusan di dunia kerja,” tambahnya.
Dalam suasana penuh khidmat dan haru, Lutfi juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi, termasuk orang tua dan kolega yang telah mempercayakan pendidikan anak-anaknya kepada UNUGHA.
“Terima kasih atas kehadirannya, doa restunya, dan kepercayaannya menitipkan putra-putrinya di UNUGHA. Hari ini adalah momen kebanggaan dan kebahagiaan bersama,” ucapnya.
Dalam momentum tersebut, Rektor mengajak para wisudawan mengucapkan ikrar alumni:
“Saya bangga menjadi alumni UNUGHA.
Saya bangga menjadi sarjana Nahdlatul Ulama. Saya adalah berkah bagi bangsa, negara, dan dunia.”
Ia juga menjelaskan filosofi pemindahan tali toga dari kiri ke kanan sebagai simbol peralihan cara berpikir dari teoritis ke implementatif.
“Selama jadi mahasiswa, kalian berpikir teoritis. Tapi mulai hari ini, kalian harus bekerja praktis. Kalau dulu berpikir bisa sambil tidur, sekarang bekerja tidak bisa nyambi tidur,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Lebih lanjut, Lutfi menitipkan tiga pesan penting kepada para lulusan:
Berpikir implementatif dan siap menghadapi tantangan dunia nyata.
Memiliki ruh ijtihad dan semangat belajar sepanjang hayat.
Terus meningkatkan kompetensi, termasuk melanjutkan ke jenjang S2.
Pada kesempatan itu, Rektor juga menginformasikan bahwa UNUGHA telah membuka Program Pascasarjana S2 Pendidikan Agama Islam mulai tahun ini.
“Ini sekaligus promosi. Direktur pascasarjananya luar biasa. Yang mau lanjut kuliah, UNUGHA siap menyambut,” katanya berseloroh.
Tugas Alumni Menjaga Umat
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap, H Paiman Sahlan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa gelar akademik bukan akhir perjuangan, melainkan awal dari pengabdian kepada masyarakat.
“Dengan gelar yang telah diraih, saudara memiliki kesempatan lebih luas untuk berkiprah. Jadilah pionir yang menggerakkan bangsa menuju kemajuan,” ungkapnya.
Ia menegaskan tiga tugas utama alumni UNUGHA yang selaras dengan misi besar Nahdlatul Ulama, yakni menjaga umat dari paham sesat (ri’ayah al-ummah), menjauhi gerakan radikal, dan memberdayakan masyarakat melalui ilmu.
“Kalian adalah sarjana NU. Maka tugas kalian menjaga umat dari paham menyimpang, menjauhi radikalisme, dan membawa ilmu dari kampus ke masyarakat.”
Paiman juga mendorong pentingnya pengembangan diri berkelanjutan.
“Jangan puas hanya dengan gelar. Teruslah belajar dan kembangkan potensi. Negara maju adalah negara dengan warga yang tidak hanya berorientasi menjadi pegawai negeri, tetapi juga memiliki jiwa mandiri dan kompetitif,” tandasnya.
Terpopuler
1
Guru Madin di Demak Didenda Rp25 Juta, Wagub Jateng Taj Yasin Turun Tangan
2
Gus Miftah Bantu Guru Madin Demak yang Didenda, Serahkan Rp25 Juta, Motor Baru, dan Umrah
3
Viral Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketum FKDT Prihatin Orang Tua Tak Menghargai Ustadz-Ustadzah
4
Full Day School Dinilai Ancam Pendidikan Diniyah, DPRD Kendal Ambil Sikap Tegas
5
Kronologi Guru Madin Didenda, DPRD: Jangan Kriminalisasi Guru!
6
Ribuan Santri Ikuti Pembukaan Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy Ke-35 Pondok Pesantren Darul Amanah Kendal
Terkini
Lihat Semua