• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Opini

Senyum, Sedekah yang Mudah dan Bernilai Pahala 

Senyum, Sedekah yang Mudah dan Bernilai Pahala 
Foto: Ilustrasi (nu online jatim)
Foto: Ilustrasi (nu online jatim)

Dinamika sosial bermasyarakat selalu diwarnai dengan baik atau buruk perilaku seseorang dalam menjalani bingkai kehidupan. Dalam hal ini, Manusia sebagai makhluk dengan jiwa sosial paling unggul dan mendapatkan julukan sosial human. Seyogyanya manusia mampu memberikan warna tersendiri dalam berinteraksi dengan makhluk yang lainnya, khususnya menanamkan hal kebaikan kepada teman, kerabat, ataupun orang lain dengan cara berperilaku ramah dan santun. Hal kebaikan juga tidak melulu hanya dengan kita berbuat baik kepada sesama manusia saja, akan tetapi berperilaku baiklah dengan hewan dan tumbuhan. Karena dengan begitu, maka akan menimbulkan suatu ekosistem di mana hubungan baik selalu bertebaran di manapun tempatnya. 

 

Selama ini kita menganggap senyum hanya berarti karena sedang bahagia atau sedang mendapatkan kenikmatan yang wajib perlu kita syukuri. Namun, senyum juga bernilai pahala lho, mari simak keterangan sederhananya berikut: Senyum merupakan bentuk ekspresi yang lahir dari seseorang mencerminkan hatinya sedang mengalami kegembiraan dan ketenangan sehingga mampu mengekspresikan dalam bentuk senyum diwajahnya. Indahnya kehidupan walaupun hanya kehidupan sementara, namun mempunyai banyak cerita dan kisah-kisah di seputar kehidupan ini, entah itu peristiwa yang menyenangkan, mengharukan atau yang lainnya. Dengan senyuman dapat dipastikan seseorang sedang dalam keadaan senang. Baik senang karena rasa syukur atau senang karena bisa menikmati segala keindahan yang ada di kehidupan. 

 

Senyum juga tergolong sebagai sedekah, apabila kita bertemu dengan orang lain atau di hadapan saudara kita maka tersenyumlah, karena dengan begitu berarti kita sudah melakukan suatu amalan yang bernilai sedekah paling ringan yang diperhitungkan oleh Allah SWT sehingga menambah pahala kita. 

 

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

 

«تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ»

 

“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah bagimu” (Sahih, HR Tirmidzi no 1956).

 

Dengan tersenyum maka secara tidak langsung mendorong kita untuk berperilaku sopan dan santun kepada siapapun tanpa kemudian harus melihat strata sosial, agama ataupun dari orang yang kita ajak untuk tersenyum. Berbuat baiklah kepada siapapun tanpa harus mengharapkan imbalan berupa pujian yang mengarahkan kepada dirinya. Karena dengan banyaknya pujian yang mengarahkan kepada dirinya membuat orang tersebut menjadi sombong. Dalam keterangan hadits di atas menerangkan bahwa senyum dalam berbagai riwayat juga sudah menjadi kebiasaan sehari-hari Nabi Muhammad SAW. Hal itu beliau lakukan, karena senyuman bisa membuat orang lain yang melihatnya menjadi lebih bahagia.

 

Hal yang menarik ketika kita tersenyum di hadapan seseorang, maka berdasarkan sabda Rasulullah SAW merupakan suatu hal kebaikan dan jangan pula dianggap remeh. Rasulullah SAW bersabda, diriwayatkan dalam hadits Riwayat Muslim:

 

«لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ»

 

“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri”. (HR Muslim no 2626).

 

Berdasarkan riset dokter mengatakan bahwa ketika anda tersenyum dan selalu bahagia, maka tubuh akan meresponsnya dengan mengeluarkan neurotransmitter bernama endorphin. Senyawa ini memiliki efek menenangkan, meningkat mood dan mengurangi rasa sakit. Secara otomatis senyuman juga dapat memperlambat penuaan dini, karena mood dari seseorang yang tersenyum karena kebahagiaan akan menimbulkan rasa senang dan memperlambat kerut di wajahnya. Selain itu manfaat senyum juga bisa menjadikan kebaikan kepada seseorang, hal ini bisa kita buktikan ketika kita memberikan senyuman kepada orang lain, maka secara reflek dan tidak sengaja maka orang yang di berikan senyum juga ikut tersenyum kepada kita. (dilansir dari Klikdokter.com)

 

Sebagai penutup, semoga dengan lantaran kita tersenyum kepada orang lain paling tidak ada upaya untuk mengurangi musuh dan mempunyai harapan, agar terus memperbanyak hubungan baik sehingga kita selalu diberikan kemudahan dalam segala hal, tentunya kemudahan dalam menjalani kehidupan di masa sekarang dan di masa yang akan datang, janganlah berhenti untuk bersyukur atas apa yang telah kita peroleh dan janganlah pernah bosan untuk terus berjuang melawan hawa nafsu dan semoga kita selalu mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Alamin. Wallahu a’lam bishsawab 
     

 

A’isy Hanif Firdaus, Mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Walisongo Semarang, Sekretaris Umum Ikatan Keluarga Al-Fajar Babakan, Tegal, Sekretaris PR IPNU Dukuh Kedawon, Kec Larangan, Lembaga Pers dan Penerbitan PAC IPNU Kecamatan Larangan, Brebes 


Opini Terbaru