Regional

PCNU Boyolali Gelar Silaturahmi Bergilir, Fokus Perkuat Koin NU dan Program Layanan Warga

Jumat, 15 Agustus 2025 | 06:00 WIB

PCNU Boyolali Gelar Silaturahmi Bergilir, Fokus Perkuat Koin NU dan Program Layanan Warga

Silaturahmi bergilir PCNU Boyolali bersama MWCNU, lembaga, dan banom se-Kabupaten Boyolali di NU Center Wonosegoro, Ahad (10/8/2025).

Boyolali, NU Online Jateng

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Boyolali menggelar silaturahmi bergilir bersama Majelis Wakil Cabang (MWCNU), lembaga, dan badan otonom (banom) se-Kabupaten Boyolali di NU Center Wonosegoro, Ahad (10/8/2025).


Silaturahmi rutin bulanan ini diisi dengan penyampaian laporan progres program dan kegiatan dari PCNU, MWCNU, lembaga, dan banom.


Rais Syuriyah PCNU Boyolali, KH Ahmad Charir, menegaskan pentingnya kerukunan, kekompakan, dan persatuan demi melayani warga NU. Persoalan di bidang pendidikan, kesehatan, dan kemanusiaan, menurutnya, harus dipecahkan sebagai bentuk aktualisasi program NU.


Ia menekankan perlunya pembentukan pengurus NU hingga tingkat anak ranting untuk menjadi “pasukan” pengaman program, termasuk memperkuat LP Ma’arif, KBIH NU Arofah Boyolali, dan suksesnya program Koin NU.


“Alhamdulillah, setapak demi setapak Klinik Simo telah terwujud. Menyusul nanti Klinik Taman Sari. Terus bergulir demi kejayaan, kebesaran, dan berkhidmah kepada warga Nahdlatul Ulama,” ujarnya.


Kiai Charir mengibaratkan Koin NU seperti filosofi semut yang bergotong royong mengangkat roti. 


“Koin itu kecil, tapi kalau terkumpul akan menyelesaikan persoalan besar. Kita prihatin ada guru gajinya masih Rp300 ribu. Maka semua itu akan kita ikhtiarkan melalui Koin NU,” jelasnya.


Ia juga menekankan perlunya manajemen organisasi yang baik agar dana Koin NU terdistribusi tepat sasaran. 


“Mari kita kompak bersatu rukun. Pertemuan rutin ini tidak membedakan siapapun, seluruh pengurus dan banom berkoordinasi dan berkonsolidasi,” tegasnya.


Dalam kesempatan itu, ia mengutip filosofi Saka Sunan Kalijaga di Masjid Agung Demak yang terbuat dari potongan kayu kecil, melambangkan kekuatan jika bersatu. 


“Pengurus diuji, dicela, diejek, tidak usah marah atau kehilangan semangat. Problem dihadapi dan dipecahkan bersama,” pesannya.


Sekretaris PCNU Boyolali, KH Imron Hartomo, mempersilakan seluruh pengurus MWCNU, lembaga, dan banom untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan PCNU terkait persoalan. 


“Pertemuan hari ini telah membuahkan hasil dan progres luar biasa pada MWCNU kita,” pungkasnya.