• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Opini

PBNU, Belajar dari Timnas Indonesia vs Timnas Thailand

PBNU, Belajar dari Timnas Indonesia vs Timnas Thailand
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Belajar dari kekalahan, sepakbola Indonesia atau kemenangan Thailand, pertandingan itu menang kalah dua kutub yang berbeda ini saling melengkapi dunia permainan, tanpa harus meratap saat kalah dan congkak saat memenangkannya, maka permainan itu menjadi sebuah tontonan yang menarik.


Melihat kegesitan para pemain dalam mempertahankan dan menyerang terlihat satu dan lainnya satu tim umpan bola dan dikomondani dengan kapten kesebelasan yang  gagah dan berwibawa membagi bola sampai pada gawang lawan, kadang pertahanan bobol dan mampu di tangkap oleh penjaga gawang.


Organisasi adalah tim kolektif bukan personality Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh para kiai dan ulama besar negeri ini, memenuhi kebutuhan untuk tegaknya ajaran Ahlussunnah wal jamaah An-Nahdliyah dan mengkukuhkan berdiri tegaknya NKRI, maka jamiyyah ini tidak akan pernah berhasil mengegolkan cita-cita luhur para muassis ketika timwork nya tidak ada kekompakan dan punya kwalifikasi tersendiri.


Ketua Umum adalah Kapten


Sepakbola yang dipermainkan oleh para tim kesebelasan sedikit sebuah gambaran keberhasilan di samping skil pemain yang selalu diasah dan digembleng selalu. Dan pelatih akan menunjuk seorang kapten yang akan menjadi pembagi bola yang bijak dan baik.


Seperti Jamiyah Nahdlatul Ulama ketua umum terpilih dapat memposisikan kapten kesebelasan untuk membagi wilayah kerja pada susunan pengurus yang akan bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan job diskripsi masing-masing. Ketua umum lebih bijaksana saat mengoper bola di dalam lapangan melihat posisi program yang akan di gol kan bersama, tetapi tidak akan lengah dengan serangan balik lawan saat menugaskan posisi beck dan penjaga gawang, walau job diskripsinya telah dipahami tetapi lebih baik selalu mengingatkan tiap rapat harian atau pleno.


Pentingnya Pembina dan Pengendali


Coach adalah pelatih pembina dan pengatur strategi untuk mengalahkan lawan sampai pada akhirnya sukses yang menjadi harapan. Hal ini serat dengan kepiawaian syuriyah dalam memutuskan persoalan untuk dapat diteruskan oleh tanfidziyah sebagai pelaksana program dan keputusan muktamar, karena syuriyah sebagai pengendali lajunya roda jamiyah. Syuriyah dengan kecerdasan ruhaniyahnya akan memberi kebijakan dan mengatur strategi didasari ilmu pengetahuan juga penglihatan mata batin yang dalam. Ini disebabkan karena sifat tawaru' yang di miliki, bukan saja mengandalkan landasan dasar ilmu dhohiriyah tetapi ilmu batiniyah merupakan keunggulan para pemegang kendali.


Insting yang tinggi dan unggul menjadikan landasan strategi yang jitu dan tidak tertandingi, membaca arah dan pergerakan lawan main sangat lah piawai, karena telah terasah dengan keunggulan ilmu pengetahuan kuat dan pengalaman yang ditempa menjadikan coach sukses dan mampu membawa kesebelasan sukses meraih kemenangan atau melaksanakan seluruh program atau amanat muktamar.


Penutup


Penulis mengilustrasikan kesebelasan sepak bola yang sepekan ini energi di habiskan oleh para pemain Timnas melawan Thailand, agar tontonan bukan sekadar hiburan tapi sebagai i'tibar pelaksaan lajunya roda jamiyah NU sebagai wujud kecintaan.


Maka tidak mungkin satu orang pemain akan dapat mengegolkan bola ke gawang lawan saat tim work tidak terbangun dengan baik dan sesuai kwalifikasinya. Sebuah tragedi besar ketika semua personality pemain tidak memahami tanggung jawabnya masing-masing, atau kaos kebesaran di lapangan bola hanya sebuah icon kebanggaan tanpa bekerja dengan sungguh-sungguh. Selamat berjuang poro kiai...



H Munib Abd Muchith, alumni Lirboyo 1992, alumni PP Al-Itqon Bugen, Kota Semarang, Wakil Katib PWNU Jateng 


Opini Terbaru