LD PWNU Jateng Bahas Strategi Dakwah Gen Z dan Program Sertifikasi Imam-Khatib

Semarang, NU Online Jateng

Lembaga Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LD PWNU) Jawa Tengah menggelar rapat kerja (Raker) secara daring melalui video conference, Senin (4/8/2025) malam. Rapat ini membahas tiga agenda strategis dakwah, yaitu evaluasi dan restrukturisasi kepengurusan, strategi dakwah untuk Generasi Z, serta program sertifikasi bagi imam masjid dan khatib.

Ketua LD PWNU Jawa Tengah, KH Saiful Amar, menyampaikan pesan dari Ketua PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin), terkait hasil evaluasi menyeluruh terhadap keaktifan pengurus. Evaluasi ini menjadi dasar untuk melakukan penyegaran organisasi.

“Kami akan melakukan reshuffle terhadap pengurus lembaga terutama kepada LD PWNU Jateng yang benar-benar tidak aktif. Terutama yang tidak memberikan kabar ataupun kontribusi dalam pelaksanaan program kerja maupun kegiatan NU,” tegasnya.

Agenda kedua membahas strategi dakwah yang relevan dengan karakter Generasi Z, baik secara offline maupun online. Dakwah offline dilakukan melalui kerja sama dengan sekolah dan lembaga pendidikan, sedangkan dakwah online memanfaatkan media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan website. 

LD PWNU Jateng akan menyusun kurikulum dakwah interaktif dan kontekstual yang sesuai dengan dunia Gen Z.

“Hasil survei menunjukkan banyak generasi muda NU kalangan Gen Z yang tidak mengenal NU. Ini kekhawatiran yang cukup beralasan, meskipun NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia,” ungkap Gus Saiful.
 

Agenda ketiga membahas rencana pelatihan dan sertifikasi imam masjid dan khatib yang akan dilaksanakan bekerja sama dengan Lembaga Takmir Masjid (LTM PBNU), LD PBNU, dan LD PCNU se-Jawa Tengah. 

Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas imam dan khatib dalam menyampaikan dakwah yang moderat, aktual, dan kontekstual, serta menanamkan nilai-nilai Aswaja an-Nahdliyah dalam khutbah dan ceramah publik.

Rapat kerja ditutup dengan komitmen bersama untuk memperkuat gerakan dakwah Nahdlatul Ulama yang inklusif, adaptif, dan responsif terhadap perkembangan zaman.

Penulis: Khayaturrohman