Innalillahi, Pengasuh Pesantren Jagalan Kudus KH M Ali Fikri Wafat

Kudus, NU Online Jateng

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Warga Nahdliyin Kudus, Jawa Tengah berduka. Kabar duka ini berasal dari berita wafatnya Pengasuh Pesantren Raudlatul Muta’allimin, Jagalan, Langgardalem, Kota Kudus. 

 

Almarhum yang juga menjadi salah satu dewan guru Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Ulama (NU) Tasywiquth Thullab Salafiyyah (TBS) Kudus dan MANU Mu'allimat Kudus ini dikabarkan wafat pada Kamis (26/11) dini hari pukul 00.15 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Loekmono Hadi Kudus.

 

Menurut kabar yang beredar di beberapa platform media sosial (medsos), menurut rencana, salah satu menantu kiai kharismatik Kudus, almaghfurlah KH Ma'ruf Irsyad ini akan dimakamkan di Pemakaman Umum Sedio Luhur Krapyak, Kudus pada pukul 11.00 WIB.

 

Menurut salah satu alumni Pesantren Raudlatul Muta'allimin, Syifaul Umam, Gus Fikri merupakan alumni Pesantren Sarang, Rembang dan Pesantren Ghuroba', Mejobo, Kudus. 

 

"Yai Fikri itu alumni Sarang, Rembang dan beliau mengaji qira'ah sab'ah kepada Kiai Mustamir Abdul Mu'in, Pesantren Ghuroba', Mejobo, Kudus," jelasnya kepada NU Online Jateng, Kamis (26/11).

 

Gus Fikri dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Ustadz Izzul Ma'ali, salah satu guru di MANU TBS Kudus yang juga masih sepupu dari Gus Fikri. 

 

"Beliau sosok yang santun. Bahkan ketika diundang mengisi pengajian, beliau tidak mau dijemput (datang sendiri ke tempat pengajian, -red)," kata Izzul.

 

Sementara itu, aktivis Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok Faishol Firdaus juga mengungkapkan sikap kesederhanaan dari Gus Fikri.

 

"KH M Ali Fikri termasuk ulama yang masih muda dan sederhana, terbukti pada saat mengajar di Madrasah TBS beliau menggunakan motor Kharisma untuk kendaraan beliau sewaktu mengajar," kenang pria yang juga alumni MANU TBS Kudus.

 

Semoga Allah memberikan ampunan terhadap dosa beliau dan melapangkan kuburnya. Aamiin. Lahu Alfatihah.

 

Penulis: Ahmad Hanan

Editor: Ahmad Mundzir