• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 21 Mei 2024

Dinamika

Santri Qudsiyyah Kudus Dilatih Menulis Berita

Santri Qudsiyyah Kudus Dilatih Menulis Berita
Kegiatan latihan menulis berita santri Qudsiyyah Kudus (Foto: NU Online Jateng/Farhat)
Kegiatan latihan menulis berita santri Qudsiyyah Kudus (Foto: NU Online Jateng/Farhat)

Kudus, NU Online Jateng

Dalam rangka menciptakan penulis berita yang baik, puluhan santri Qudsiyyah Menara Kudus dilatih menulis dalam kegiatan Training Press Jurnalistik (TPJ) yang bertempat di Aula MA Qudsiyyah Menara Kudus Jawa Tengah pada Sabtu (21/11).

 

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Qudsiyyah Himmatul Fuad diikuti oleh santri MTs dan MA Qudsiyyah Menara Kudus. Dalam kesempatan tersebut panitia menghadirkan dua narasumber yaitu Yusrul Wafa (Kontributor NU Online Jateng Jepara) dan M Fahrur Riza (Literasi.id)

 

Dalam paparanya Wafa menjelaskan bahwa penulis bukanlah dilahirkan begitu saja, akan tetapi penulis itu perlu dilatih, diupayakan, dan dibiasakan. “Penulis bukanlah dilahirkan, melaikan perlu dilatih, dibimbing, diupayakan dan diistiqamahkan,” ujarnya.

 

Lebih lanjut aktivis Paradigma Istitute ini menjelaskan, untuk bisa menulis dengan baik, penulis harus membiasakan diri untuk membaca dan menulis. “Seorang penulis harus banyak membaca, karena dengan membaca wawasan dia akan meningkat dan kualitas tulisannya juga akan meningkat,” terangnya.

 

Yusrul berharap, dari Qudsiyyah akan lahir penulis-penulis baru tertama dalam pemberitaan yang sangat diperlukan saat ini. Hal ini perlu dilakukan karena masifnya sebaran hoaks di media sosial harus dilawan dengan berita dan informasi yang benar.

 

"Itu bisa dilkaukan jika kalian peserta TPJ ini paham bagaimana menyampaikan berita dengan kaidah jurnallistik, bukan sekedar menyampaikan informasi apalagi tanpa didukung data dan fakta," tegasnya.

 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Fahrur Riza, bahwa banyak orang-orang hebat yang namanya dikenang sampai sekarang karena banyak melahirkan karya. 

 

“Seperti KHR Raden Asnawi, KH Hasyim As’yari, Gus Dur, dan lain-lain. Banyak menulis kitab maupun buku, sehingga nama dan karyanya sampai sekarang masih dipelajari dan dikenang,” katanya.

 

Mantan Pemimpin Umum LPM Edukasi UIN Walisongo ini menambahkan, banyak masyayekh Qudsiyyah dan alumni-alumni Qudsiyyah yang sudah banyak berkarya. 

 

“Mbah Asnawi dengan kitab Fashalatan, Mbah Yahya Arif dengan kitab Addurusul Falakiyyah, Mbah Sya’roni Ahmadi dengan kitab Faroidhus Saniyyah, dan beberapa alumni Qudsiyyah seperti Prof Abdurrahman mas’ud, H Nusron Wahid, Rikza Chamami, dan lainnya,” tandasnya. 

 

Kontributor: Farhat Alfatin Muhammad
Editor: M Ngisom Al-Barony


Dinamika Terbaru