• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

HARLAH NU

Kiai Miftachul Akhyar: NU itu Organisasi Tatanan

Kiai Miftachul Akhyar: NU itu Organisasi Tatanan
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar di Harlah ke-101 NU di Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar di Harlah ke-101 NU di Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Pekalongan, NU Online Jateng
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengatakan, NU sebagai jamiyah, diniyah, dan ijtimaiyah yang memiliki aturan, tata tertib, dan tatanan agar bisa berjalan dengan baik sebagaimana dalam 'mabadi khaira ummah.'


"Ahlussunnah wal jamaah sebuah jamiyah yang berisi tata tertib memahami akidah, akhlak, syariat, dan ibadah dalam koridor yang sudah baku," ujarnya.


Hal itu disampaikan Kiai Miftach pada acara 'Halaqah Harlah NU' Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan di Gedung Aswaja, Jalan Sriwijaya 2 pada Kamis (1/2/2024) malam.


Menurutnya, jamaah tidak akan tertata dengan baik jika tidak ada yang mengaturnya. "Di NU mulai anak ranting hingga PBNU ada pengurusnya yang mengatur dan menata organisasi dan jamaah. Imarah atau pemimpin tidak akan bisa terwujud jika tidak ada ketaatan," ucapnya.


Dijelaskan, kehidupan dunia sekarang ini banyak dipengaruhi oleh unggahan-unggahan di media sosial (medsos). Bahkan dalil yang digunakan juga bersumber dari medsos, bukan dari organisasi. 


"Kita lupa dengan AD/ART, perkum, maupun aturan lainnya, justru berita-berita hoaks justru menjadi dasar dan pijakan untuk memviralkannya padahal belum ada tabayun," ungkapnya.
 


Maka lanjutnya, tabayun menjadi sangat penting untuk sarana klarifikasi atas berbagai hal informasi yang beredar di medsos. Menurutnya, dengan tabayun semua persoalan yang tidak jelas menjadi lebih jelas.


Sebelumnya Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom menyampaikan, kehadiran Rais Aam PBNU menjadi sangat penting sekaligus kejutan baru pengurus dan warga NU Pekalongan. Pasalnya, selama ini NU Kota Pekalongan belum pernah disambangi Rais Aam PBNU.


"Taushiyah dari Rais Aam menjadi sangat penting untuk membekali para pengurus, kader, dan nahdliyin untuk bekal ke depannya," ungkapnya.


Oleh karena itu sambungnya, kami mengucapkan terima kasih atas berkenannya memenuhi undangan dalam rangka Harlah ke-101 NU. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh.


Disampaikan, pada saat ini 101 tahun NU berkhidmah untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Zaman terus berkembang, tantangan NU juga semakin besar termasuk bagaimana menata warga menghadapi even 5 tahunan yakni Pemilihan Umum (Pemilu).


"NU terpanggil untuk ikut menyukseskan Pemilu agar brjalan secara damai, tugas kita saat ini mencegah kerusakan yang lebih parah. Maka sami'na wa atha'na kepada pemimpin NU agar pengawalan pemilu bisa lancar," tandasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru