Kajian Tematik Ramadhan NU Pekalongan Bahas Isu Perubahan Iklim
Selasa, 19 April 2022 | 23:00 WIB
Ajie Najmuddin
Penulis
Pekalongan, NU Online Jateng
Sebagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan, Nahdlatul Ulama (NU) mesti ikut memperhatikan persoalan mengenai perubahan iklim, juga kebijakan-kebijakan pemerintah dan dunia global yang berkaitan dengan hal tersebut.
"NU mesti ikut memiliki andil di dalam konseptualisasi terkait dengan perubahan iklim, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan juga mempertimbangkan kemungkinan reduksi gas rumah kaca itu di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) M Kholid Syeirazi, Senin (18/4).
Disampaikan melalui ruang pertemuan Zoom, pada acara bertajuk 'NU, Kebijakan Lingkungan, dan Perubahan Iklim' yang diselenggarakan oleh PCNU Kota Pekalongan di Gedung Aswaja Pekalongan tersebut, Kholid menyinggung mengenai proses perubahan iklim yang terjadi, hingga mengakibatkan terjadinya pemanasan global
"Perubahan iklim terjadi karena adanya perubahan suhu bumi, yang disebabkan karena perubahan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)," ungkap dia.
Dijelaskan, Gas Rumah Kaca dihasilkan yang paling banyak dari karbon dioksida, nitrogen dioksida, metana, dan freon, yang jumlahnya setiap tahun meningkat terus.
"Aktivitas manusia secara alamiah akan menghasilkan Gas Rumah Kaca. Orang membakar sampah, kotoran ternak, kemudian sampah yang ditimbun membusuk juga menghasilkan gas metana," paparnya.
Yang menarik menurutnya, wabah pandemi Covid-19 di satu sisi, sempat membuat terjadinya penurunan emisi Gas Rumah Kaca. "Akibat berhentinya transportasi dan industri, gas buang ini sempat menurun secara drastis," ungkapnya.
Lebih lanjut diterangkan pula beberapa kebijakan yang perlu ditempuh untuk mengurangi permasalahan yang disebabkan emisi Gas Rumah Kaca. Beberapa kebijakan itu antara lain optimalisasi Energi Baru Terbarukan (EBT), mengurangi PLTU, mempertimbangkan PLTN, gas sebagai transisi energi, dan penggunaan mobil listrik.
Kajian Tematik Ramadhan PCNU Kota Pekalongan di Gedung Aswaja Jl Sriwijaya 2
Merawat Bumi
Senada, Wakil Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan, Prof Maghfur yang juga menjadi narasumber dalam kajian tersebu, mengatakan, NU harus ikut berperan aktif dalam menjaga dan merawat bumi. Menurutnya, cara menjaga bumi bisa dimulai dari persoalan-persoalan kecil seperti mengolah kembali sampah plastik hingga menanam pohon
“Sama halnya dengan tradisi yasin tahlil yang sudah identik dengan NU, menjaga lingkungan juga perlu menjadi sebuah identitas dari ormas keagamaan seperti NU,” ujar Ketua Lakpesdam NU Kota Pekalongan tahun 2007-2012 itu.
Ketua Lakpesdam NU Kota Pekalongan Abdul Adhim menjelaskan bahwa kegiatan Kajian Tematik Ramadhan ini sudah berlangsung setiap tahun sejak sekitar tahun 2012. "Bagi yang ingin mengikuti secara langsung, bisa hadir di Gedung Aswaja. Bisa juga mengikuti secara daring via akun Facebook LTNNU Pekalongan," pungkasnya.
Penulis: Ajie Najmuddin, Khairul A
Terpopuler
1
Tari dan Tayu, Sosok Kartini Kembar Fatayat NU dari Kendal
2
Darul Amanah FA Jaring Bintang Lapangan Lewat Seleksi Terbuka SSB dan Beasiswa 2025/2026
3
6 Fakta Sejarah RA Kartini yang Jarang Diketahui Publik
4
Peringati HKBN 2025, LPBINU Kudus Gelar Pelatihan Driver Perahu Karet untuk Perkuat Kesiapsiagaan Bencana
5
Kemandirian Kader Jadi Sorotan Ketua PW Ansor Jateng dalam Halal Bihalal PAC Ansor Gringsing
6
Tumbuhkan Jiwa Mandiri dan Disiplin, Santri Pesantren Salafiyah Kangkung Kendal Semarakkan Ekstrakurikuler Pramuka
Terkini
Lihat Semua