• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 24 April 2024

Fragmen

KILAS BALIK MUKTAMAR NU

Untuk Pertama Kalinya, Muktamar NU Dihelat di Jawa Tengah (2)

Untuk Pertama Kalinya, Muktamar NU Dihelat di Jawa Tengah (2)
Salinan foto dari SNO terkait berita Muktamar NU ke-4 di Semarang (Dok. Ajie)
Salinan foto dari SNO terkait berita Muktamar NU ke-4 di Semarang (Dok. Ajie)

Untuk pertama kalinya digelar Muktamar NU di wilayah Jawa Tengah, setelah tiga putaran sebelumnya, yakni mulai tahun 1926 hingga 1928, diselenggarakan di Surabaya Jawa Timur.

 

Muktamar NU keempat digelar pada 12-15 Rabiuts Tsani 1348 H/17-20 September 1929 M di Hotel Arabistan Kampung Melayu Semarang. Muktamar di Semarang tergolong sukses karena dihadiri 1.450 peserta terdiri dari 350 Kiai, 900 pengawal Kiai dan 200 pengurus Tanfidziyah. Saat Muktamar keempat di Semarang sudah terdaftar: 63 Cabang (13 Jawa Barat, 27 Jawa Tengah dan 23 Cabang Surabaya dan Madura).

 

Penutupan Muktamar Semarang juga sangat meriah karena digelar di Alun-Alun Semarang dengan dihadiri 10.000 jamaah. Muktamar Semarang dihadiri langsung oleh Rais Akbar KH M Hasyim Asy'ari dinilai sebagai tonggak awal perkenalan NU daerah-daerah di luar Surabaya.

 

Tentu bukan tanpa persiapan, Kota Semarang ditunjuk menjadi tuan rumah gelaran Muktamar keempat ini. Setahun sebelumnya di Semarang telah terbentuk Cabang NU. Diterangkan dalam majalah Swara Nahdlatoel Oelama (SNO) Nomor 2 Tahun II 1347 H, NU Cabang Semarang resmi berdiri pada tanggal 24 April 1928 atau bertepatan dengan 8 Rabiul Awal 1347 H. Bisa Dikatakan Cabang Semarang ini merupakan struktural cabang yang pertama didirikan di Jawa Tengah.

 

Pada Jumat malam, atas inisiasi dari Kiai Ridwan Mujahid, mustasyar HBNO (kini disebut PBNU) yang tinggal di Semarang, diadakan musyawarah dengan para kiai dan tokoh masyarakat daerah Semarang. Pertemuan itu bertempat di kediaman Haji Sholeh di Kampung Kauman, Semarang.

 

Baca jugaMuktamar NU dari Masa ke Masa (1)

 

Lebih lanjut diterangkan dalam majalah SNO itu, selain kalangan kiai dari Semarang, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh pengurus NU pusat. Di antaranya adalah KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, dan KH Abdullah Ubaid. Dalam pertemuan itulah, lantas disepakati untuk mendirikan NU Cabang Semarang. Tak hanya itu, di saat itu pula struktur kepengurusannya dibentuk. 

 

Yang ditunjuk menjadi Rais Syuriyah adalah KH Sya'ban dari Kampung Mangunharjo Semarang. Dalam beberapa sumber disebutkan, Kiai Sya'ban adalah kolega Kiai Ridwan Mujahid dari pesantren di bawah asuhan Kiai Sholeh Darat. Ia dikenal sebagai kiai yang alim dalam ilmu falakiyah. Wakil dari Kiai Sya'ban adalah Kiai Abdullah yang berasal dari Kampung Anggaladung. Kedua rais tersebut dibantu oleh dua orang A'wan yang dijabat oleh Kiai Alfi dan Kiai Hamim Kauman.

 

Sementara itu, Kiai Ridwan Mujahid menduduki posisi Mustasyar sebagaimana posisinya di struktural PBNU pertama. Lalu, posisi Ketua Tanfidziyah atau pada saat itu disebut presiden dipercayakan kepada Haji Sholeh dari Kampung Kauman. Tak lain ia adalah tuan rumah pertemuan tersebut. Sedangkan wakilnya diserahkan kepada Haji Thoha bin Husain dari Kampung Kauman Buk. Kemudian sekretaris dan bendaharanya di duduki oleh Haji Maradi dari Kauman Kulon dan Haji Sahlan dari Kampung Damaran.

 

Struktur kepengurusan masa itu itu juga mengenal jabatan komisaris. Jika saat ini, setara dengan ketua lembaga. Di antara yang dipercaya menjadi komisaris adalah Haji Sholeh bin Ishaq dari Kauman, Haji Nuh dari Anggorojen, Haji Salim dari Jurihan, Haji Rasidi dari Kauman dan Haji Tamam dari Kauman.

 

 

Penulis: Ajie Najmuddin
Editor: M. Ngisom Al-Barony


Fragmen Terbaru