Mengenal Xi’an, Kota dengan Populasi Muslim yang Signifikan di Tiongkok
Senin, 27 Januari 2025 | 12:00 WIB
Muslim di Tiongkok memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Mereka mulai berdatangan ke Tiongkok pada abad ke-7 Masehi melalui Jalur Sutra, jalur perdagangan yang menghubungkan Tiongkok dengan Asia Tengah dan Eropa. Saat ini, terdapat sekitar 17-25 juta Muslim di Tiongkok, yang merupakan kurang dari 2% dari total populasi. Mereka tersebar di berbagai wilayah, termasuk Xinjiang, Ningxia, Gansu, dan Xi’an.
Xi’an, salah satu kota bersejarah di Tiongkok, memiliki populasi Muslim yang signifikan dan sejarah panjang. Islam masuk ke Xi’an pada abad ke-7 M melalui Jalur Sutra. Komunitas Muslim di kota ini sebagian besar berasal dari etnis Hui, kelompok Muslim terbesar di Tiongkok, yang menggabungkan tradisi Islam dengan budaya Tiongkok.
Keberadaan masjid-masjid bersejarah menjadi bukti nyata perkembangan Islam di Xi’an. Beberapa masjid terkenal di antaranya adalah Masjid Besar Xi’an (dibangun pada abad ke-8), Masjid Daxuexi (abad ke-14), dan Masjid Huajuexiang (abad ke-17). Masjid-masjid ini mencerminkan perpaduan arsitektur Islam dengan gaya khas Tiongkok. Pada waktu salat, suara azan dari pengeras suara masjid mengundang jamaah, dan banyak warga Hui mengenakan peci hitam, mirip dengan yang dipakai oleh santri di Indonesia.
Tidak jauh dari Masjid Besar Xi’an terdapat kawasan “Muslim Food Street” yang terkenal. Di sini, komunitas Hui menjajakan makanan halal seperti la mian (mi tarik), roujiamo (roti isi daging), malatang, sate, serta beragam kudapan khas. Jalan ini menjadi daya tarik wisata budaya Muslim, menyerupai suasana Kampung Ampel di Surabaya. Bangunan kuno dengan arsitektur khas masih terawat baik, termasuk gerbang Hanguang peninggalan Dinasti Tang (618-907).

Suku Hui yang tinggal di Xi’an sejak abad ke-6 Masehi merupakan keturunan campuran suku Han dengan bangsa Arab pada masa Dinasti Tang. Secara fisik, suku Hui dan Han tidak berbeda, tetapi gaya hidup mereka dipengaruhi oleh agama Islam. Kehadiran suku Hui yang damai di Xi’an menjadi bukti bagaimana Islam menyebar melalui jalur perdagangan.
Keberadaan komunitas Muslim, masjid-masjid kuno, dan kawasan Muslim Street di Xi’an menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin, sebagaimana firman Allah: “Kami tidak mengutus engkau, wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam” (QS Al-Anbiya: 107).
Penulis: Faishol Firdaus
Terpopuler
1
An Nida’ Festival 2025: Santri Ukir Prestasi, Lestarikan Budaya, dan Giat Berdakwah
2
Fatayat dan Muslimat NU Kebonagung Istiqamah Selenggarakan Selapanan Ahad Legi
3
PBNU Akan Jadikan MAK NU 01 Semarang Sebagai Madrasah Multimedia Unggulan
4
Pemprov Jateng Maksimalkan Pompanisasi Atasi Rob di Sayung Demak
5
Lewat Seni Tari, Santri An-Nida’ Gaungkan Budaya Cinta Indonesia
6
100 Hari Kerja, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Dinilai On Track
Terkini
Lihat Semua