• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 6 Mei 2024

Regional

Rais PWNU Jateng Sampaikan Pentingnya Moderasi Beragama pada Guru

Rais PWNU Jateng Sampaikan Pentingnya Moderasi Beragama pada Guru
Rais PWNU Jateng, KH Ubaidullah Shodaqoh (Foto: NU Online Jateng/Erik)
Rais PWNU Jateng, KH Ubaidullah Shodaqoh (Foto: NU Online Jateng/Erik)

Semarang, NU Online Jateng
Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh atau yang akrab disapa Gus Ubed mengatakan, salah satu cara mendoktrin seseorang yang biasa dilakukan oleh mereka agar mau menyakini tindakan ekstrimisme sebuah kebenaran dalam agama adalah dengan cara mendalilkan ayat.

 

"Mereka selalu mendalilkan ayat yang sama tetapi terus berulang-ulang sehingga dengan sendirinya akan menyakini tindakan tersebut," ujarnya. 

 

Hal itu disampaikan saat mengisi materi Peningkatan Kapasitas Moderasi Beragama Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SMA/SMK bekerja sama dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Santri Nusantara (P3SN) dengan Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama RI di Hotel MG Setos, Semarang, Jumat (19/11).

 

Menurutnya, orang yang semangat belajar agama ingin mendalami agama sebagai pendoman hidupnya itu bagus. Akan tetapi kalau ketemu guru yang mengajarkan gerakan radikal justru sangat berbahaya.

 

"Untuk itu saya meminta kepada guru-guru PAI yang tersebar di lembaga pendidikan agar mampu mempelajari agama dengan baik sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang toleran," tegasnya.

 

Kabid Pendidikan Islam Kantor Wilayah Kementrian Agama Povinsi Jawa Tengah, Imam Buchori saat membuka acara mengatakan, sebagai seorang guru maupun birokrat, pemerintah sudah harus berkomitmen kepada nilai-nilai kebangsaan dengan menguatkan karakter moderasi beragama. 

 

“Harus dipastikan dulu nilai-nilai kebangsaannya, itu perlu diuji juga sebagai seorang guru maupun pemerintahan,” ujar Imam.

 

Ia juga mengimbau kepada guru-guru untuk tidak tertarik dengan isu-isu khilafah yang sampai saat ini masih berkembang. Menurutnya, untuk meningkatkan mutu pendidikan harus dipastikan terlebih dahulu komitmennya kepada kebangsaan. 

 

"Karena itu bagian dari pondasi yang harus dibangun kokoh oleh guru maupun yang lainnya," ucapnya.

 

 

Ketua P3SN Khaidar Tantowi mengatakan, survey yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2020 lalu mengungkapkan bahwa pintu masuk gerakan ekstrimisme melalui kaum milenial jenjang SMA dan SMK. Menurutnya, sehingga penting membuat membentengi generasi muda, khususnya di lingkungan sekolah karakter moderasi beragama.

 

“Untuk itu, kegiatan moderasi beragama menyasar kepada guru-guru PAI tingkat SMA/SMK, sehingga para guru dapat membentengi warga sekolahnya untuk tidak terpapar radikalisme, mengajak cinta tanah air, memperkokoh nilai kebangsaan, dan nasionalisme,” ungkapnya.

 

Dari kegiatan tersebut, Khaidar juga berharap kegiatan peningkatan kapasitas para guru dapat memberikan dampak nyata terhadap sikap moderasi beragama sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang kuat akan sikap toleransi.

 

Pengirim: Erik Alga Lesmana
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru