• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Dinamika

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Seminar Moderasi Beragama

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Seminar Moderasi Beragama
Moderasi beragama (Foto: Ilustrasi NU Online)
Moderasi beragama (Foto: Ilustrasi NU Online)

Batang, NU Online Jateng
Berupaya meneladani ulama bangsa, Mahasiswa KKN Reguler Dari Rumah (RDR) Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo kolaborasi Kelompok 9, 98 dan 99 mengadakan Webinar Virtual Nasional dengan tema 'Moderasi Beragama dan Konseptualisasi Hubbul Wathan Minal Iman: Dalam Aspek Kerukunan, Relasi, dan Kolaborasi', Senin (2/11). 

 

Kegiatan yang digelar melalui aplikasi Zoom ini menghadirkan Gus Izzul Islam An Najmi (Gus Amik) dari Jombang, Cucu KH Wahab Chasbullah serta Gus Zaim Ahya dari Plumbon, Batang. Keduanya bertindak sebagai narasumber. 

 

Selain itu, acara yang dibuka Kepala Pusat Pengembangan kepada Masyarakat (LP2M) UIN Wali Songo, Rikza Chamami juga dihadiri oleh ketiga Dosen Pembimbing Lapangan dari tiga kelompok (9, 98, 99) penyelenggara acara.

 

Di hadapan delapan puluhan peserta ini, Kepala LP2M UIN Wali Songo, Rikza Chamami memberikan apresiasinya atas kegiatan webinar. "Moderasi beragama sudah menjadi program bersama, sekarang yang lebih penting ialah bagaimana kita bertindak terhadapnya," ucapnya. 

 

Maka tepat lanjutnya, apabila mahasiswa KKN mengangkat tema Hubbul Wathan Minal Iman ini sebagai jawaban bagaimana kita harus bertindak dalam keberagaman bangsa, sesuai ajaran Walisongo dan ulama pendahulu.

 

Cucu Kiai Wahab Gus Amik menyajikan fakta bahwa Indonesia yang kaya akan bermacam agama dan kepercayaan. Baginya, wajah Indonesia inilah yang dahulu melahirkan Hubbul Wathan Minal Iman sebagai ijtihad para ulama bangsa membangun negeri.

 

"Menggelorakan semangat Hubbul Wathan Minal Iman di era milenial adalah tugas bersama menangkal ideologi ekstrimis yang mengikis beragama yang nasionalis," tegasnya.

 

Gus Zaim menegaskan bahwa moderasi beragama berlandas Hubbul Wathan Minal Iman bukan sekedar menghindari konflik agama, "Dalam Hubbul Wathan Minal Iman, kerukunan antar umat beragama bukan hanya sebatas tak ada konflik, tetapi harus ada relasi dan kolaborasi mewujudkan keadilan sosial," ucapnya.

 

Gus Amik menjelaskan, meminjam kalimat dari pertanyaan seorang peserta, beragama yang keren ialah beragama dengan mengetahui situasi kondisi masyarakat. Dengan begitu apa yang disyi'arkan akan sampai.

 

"Berbekal kebebasan berfikir, kita sebagai muslim harus berupaya mengisi seluruh aspek kehidupan di mana kita tumbuh dengan ajaran Islam,"pesannya.

 

Salah seorang peserta seminar, Endang mengungkapkan, apa yang disampaikan Gus Amik tentang tindakan mengkotak-kotakkan agama adalah pemikiran yang kolot. Inilah ajaran KH Wahab Chasbullah agar kita memiliki kebebasan berpikir,"  terangnya.

 

Dikatakan, Mbah Wahab telah mengajarkan bahwa kebebasan berpikir tidak akan mengurangi spiritualisme kita dalam beragama. "Dan mestinya ini kita tiru," imbuhnya. 

 

Webinar ini berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.30 WIB. Antusiasme peserta cukup tinggi terbukti hingga akhir sesi hendak diakhiri oleh moderator, masih terdapat pertanyaan yang muncul untuk dijawab para narasumber.

 

Sebagaimana mayoritas peserta adalah mahasiswa, muncul pula pertanyaan ihwal organisasi mahasiswa yang eksis terhadap keteguhan kadernya mencerminkan moderasi beragama. Kedua narasumber sepakat adanya organisasi mahasiswa yang tidak menunjukkan perilaku moderasi beragama bijaknya kita lawan dengan moderat.

 

"Kader organisasi mahasiswa yang mendukung moderasi beragama agaknya perlu menciptakan kesalehan individu sekaligus sosial yang menarik", terang Gus Zaim. "Dengan jalan menguatkan ideologi ajaran ulama, sehingga kita tidak hanya berkutat pada politik kampus," pungkas Gus Amik.

 

Pengirim: Betari Imasshinta Devi Adiyati (Mahasiswa KKN UIN Walisongo)


 


Dinamika Terbaru