• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Dinamika

Duet Kiai Mulyanto-Kiai Parjianto Pimpin MWCNU Mojolaban Sukoharjo

Duet Kiai Mulyanto-Kiai Parjianto Pimpin MWCNU Mojolaban Sukoharjo
Kegiatan Konferensi MWCNU Mojolaban, Sukoharjo (Foto: NU Online Jateng/Arinto)
Kegiatan Konferensi MWCNU Mojolaban, Sukoharjo (Foto: NU Online Jateng/Arinto)

Sukoharjo, NU Online Jateng
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo menggelar konferensi di Pesantren Kholifatulloh Singoludiro, Dukuh Mojo, Desa Laban, Kecamatan Mojolaban, Ahad (11/9/2022). 


Hasil konferensi menetapkan Kiai Mulyanto sebagai Rais MWCNU Mojolaban berdasarkan musyawarah Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA). AHWA sendiri terdiri dari lima kiai yang merupakan usulan dari peserta konferensi. Sedangkan Kiai Parjianto terpilih sebagai Ketua MWCNU Mojolaban masa khidmat 2022-2027. 


Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) H Khomsun Nur Arif menyampaikan, pelaksanaan konferensi di pesantren mengingatkan bahwa NU itu lahir dari rahim kiai atau pesantren. "Jadi NU itu tidak bisa jauh dari pesantren," ujarnya.
 

Dikatakan, ada 3 hal penting di tema konferensi, pertama soliditas (jamaah bersatu dalam jamiyah). kedua Nahdlah Tsaniyah, dan ketiga yaitu kemandirian jamiyyah. Kemandirian jamiyah akan mengokohkan NU agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh orang-orang yang punya kepentingan. 


"Raga bisa lelah dan sakit, namun dalam berkhidmat, hati tidak boleh lelah, hati tidak boleh sakit, hati harus selalu siap berkhidmat," tegasnya. 





Rais MWCNU Mojolaban Kiai Joko Tetuko dalam Khutbah Iftitahnya menyampaikan sangat bersyukur bisa melalui masa pandemi dengan selamat. Ia menegaskan bahwa NKRI tetap bertahan karena keberadaan NU.


"Alhamdulillah kita semua sangat bersyukur karena bisa melewati masa-masa pandemi dengan sangat penuh tantangan. Ini karena bagaimana keberadaan NU yang selalu mengedepankan kebersamaan sehingga bisa bertahan dan kembali dengan cepat," ucapnya.


Camat Mojolaban Joko Windarto mengatakan bahwa ia terlahir dari keluarga NU, ibunya pernah jadi Ketua Muslimat NU di Kecamatan Gombong Kabupaten Pati. Dirinya mendorong agar salah satu desa yang belum ada pengurus rantingnya di Desa Tegalmade segera dibentuk Ranting NU. 


"Ini penting segera dilakukan agar terbangun sinergitas, kebersamaan, kekompakan di antara pengurus dan terjalinnya komunikasi yang baik antara NU dengan pemerintah," ungkapnya.


Ketua Panitia Konferensi ke-3 MWCNU Mojolaban Joko Wiyanto kepada NU Onlline Jateng, Rabu (14/9/2022) menyebutkan, dari 15 desa di Mojolaban sudah ada 14 ranting, dan tiap ranting diwakili 4 orang sebagai peserta.
 

"Pada konferensi MWCNU Mojolaban sudah memasuki kepemimpinan yang ke-4 dan semoga sebagai mengingatkan generasi berikutnya bahwa konferensi telah dilaksanakan 3 kali di Mojolaban," pungkasnya.  


Kontributor: Arinto Dwi


Dinamika Terbaru