KH Said Asrori: Peringatan Maulid Nabi sebagai Wujud Syukur atas Pengutusan Rasulullah
Selasa, 10 September 2024 | 13:00 WIB
Katib Aam PBNU KH Said Asrori menyampaikan sambutan di acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw dan Haul Masyayikh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Senin (9/9/2024). (Foto: Tangkapan layar/Gus Mus Channel)
Lukman Hakim
Penulis
Rembang, NU Online Jateng
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori menekankan pentingnya memperingati hari lahir Nabi Muhammad saw sebagai bentuk syukur atas diutusnya Rasulullah sebagai makhluk terbaik. Hal ini disampaikan dalam acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw dan Haul Masyayikh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Senin (9/9/2024).
Baca Juga
Gus Baha: Sedekah Itu Pengabadian Harta
"Kita perlu terus memperingati hari lahir Kanjeng Nabi," ujarnya
Menurutnya, kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhamaad saw yang menjadi sosok makhluk terbaik yang Allah swt, jadi pengutusannya harus diwujudkan melalui peringatan Maulid Nabi.
"Merasa senang atas pengutusan Nabi diwujudkan dengan mengadakan Maulid," jelas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thullab, Tempuran, Magelang itu.
Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan firman Allah swt dalam Al-Qur'an surat Yunus ayat 58, yang menyebutkan "Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”
Kiai Said menegaskan bahwa umat manusia hendaknya bergembira atas karunia dan rahmat Allah. Karunia tersebut, menurut ulama ahli tafsir, adalah diutusnya Nabi Muhammad saw sebagai Rasul bagi seluruh umat manusia.
Selain diutusnya Rasulullah, Islam dan Al-Qur'an juga merupakan karunia yang harus disyukuri. "Agama selain Islam tidak akan diterima di akhirat," tegasnya.
Lebih lanjut, Kiai Said mengutip Al-Qur'an surat Al-Kahfi ayat 107 yang menegaskan bahwa surga Firdaus hanya diperuntukkan bagi mereka yang beriman dan beramal saleh. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh memperoleh surga Firdaus sebagai tempat tinggal."
Pada acara tersebut, hadir pula Rais Syuriyah PBNU KH Bahauddin Nursalim, yang menjelaskan makna "dlallan" dalam surat Ad-Dhuha. Menurutnya, kata tersebut tidak bermakna sesat, melainkan merujuk pada ketidaktahuan, mengingat Nabi Muhammad saw adalah sosok maksum yang terjaga dari dosa.
Terpopuler
1
Rais Syuriyah PWNU Jateng: NU Kokoh Berkat Peran Kolektif Ulama dan Santri
2
Ujian Akhir Santri TPQ Metode Tilawati di Jatinegara-Bojong Libatkan 240 Peserta
3
Keutamaan Bulan Rajab Selain Isra’ Mi’raj Menurut Mbah Maimoen
4
Khutbah Jumat: Bulan Rajab Menuntut Ilmu Ai: Kecerdasan Buatan
5
Khutbah Jumat: Memanfaatkan Teknologi Digital dengan Baik
6
Pasien Diare dan Dengue Shock Syndrome Meningkat di Rembang di Januari 2025,
Terkini
Lihat Semua