• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 19 April 2024

Sosok

Alvin Noor Jebolan Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak Sukses Raih Beasiswa S2 dan S3

Alvin Noor Jebolan Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak Sukses Raih Beasiswa S2 dan S3
Alvin Noor Sahab
Alvin Noor Sahab

Alvin Noor Sahab nama lengkapnya pria kelahiran Semarang berusia 27 tahun saat ini sedang menempuh pendidikan program Pascasarjana di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta berkat dukungan beasiswa S2 dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan S3 UIN Walisongo Semarang dari S3 Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP-Kementerian Agama (Kemenag) RI.


Berbicara tentang 'kesuksesan', seringkali orang-orang mendefinisikan arti 'kesuksesan' ketika seseorang sudah memiliki pekerjaan yang mapan, jabatan yang terhormat, mempunyai rumah mewah, mobil, dan masih banyak lainnya. Akan tetapi, hal tersebut ternyata berbeda dengan apa yang Alvin dan keluarga pahami. 


Aktivis Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kota Yogyakarta (Kepala Divisi Pendidikan) alumni Pesantren Futuhiyyah Mranggen, Kabupaten Demak yang tinggal di Perum Beringin Asri Raya No 792 RT 01 RW 12 Ngaliyan, Kota semarang terlahir sebagai anak tunggal hingga saat ini. Meskipun orang-orang sering menyebut anak tunggal identik dengan sifat manja, egois, dan serba kecukupan itu tak berlaku bagi dirinya. Meskipun anak tunggal kedua orang tuanya selalu mengajarkan hidup dengan riyadhah (rekasa) sejak kecil. Hal ini belum Alvin sadari ketika masih berada di sekolah dasar dengan pergaulan di komplek perumahannya. Alvin masih manja dengan gaya arogan, hingga lulus sekolah dasar Alvin diterima di salah satu SMP favorit tanpa tes. 


Tetapi orang tuanya tidak memberi izin untuk meneruskan di SMP favorit tersebut, Alvin disuruh masuk ke pesantren. Dengan terpaksa, Alvin mencoba untuk mematuhi perintah orang tuanya. Alvin memulai kehidupan remaja dan tinggal di pesantren bukanlah hal yang mudah. Di pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak, Alvin diajarkan untuk menjadi orang yang lebih bertanggung jawab kepada diri sendiri, orang lain, dan agama. Dirinya harus bisa membagi waktu untuk menyelesaikan semua tugas dan kewajiban sekolah formal dan sekolah diniyah di pesantren. 


Selama enam tahun lamanya, Alvin dapat menamatkan sekolah formal di MTs Futuhiyyah 01 dan MA Futuhiyyah 01 pada tahun 2012. Setelah lulus dari pesantren dirinya melanjutkan S1 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selama menjadi mahasiswa Alvin tidak hidup di kos, melainkan menjadi Marbot Masjid Al-Huda Janti Baru, karena dengan menjadi marbot masjid dapat meringankan biaya hidup dengan tidak membayar uang bulanan yang seharusnya dibayarkan saat hidup di kos. Sambil, menjadi marbot masjid malam harinya Alvin mengajar ibu-ibu lansia membaca al-Qur’an, setelah itu dilanjutkan menjaga warnet hingga pukul 03.00 WIB dan hari Ahad pagi sampai siang jualan es teh di Sunmor (pasar dadakan yang berlokasi di sekitar kampus Universitas Gadjah Mada).


Di sela-sela kesibukan menjadi marbot masjid dan bekerja, Alvin masih aktif mengikuti organisasi seperti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Alumni Futuhiyyah (Imafta) Yogyakarta, IKANMAS (Ikatan Mahasiswa Semarang (Ikanmas), IKPM JATENG, JFB (Jogja Folding Bike), dll. 





Padatnya kegiatan tidak menjadikan Alvin terlena dalam akademik, dengan manajemen waktu yang baik, Alvin membuktikan bahwa sebagai seorang aktivis tidak akan pernah lupa dengan tugas utamanya, yakni kuliah. Alvin dapat menyelesaikan S1 di UIN Sunan Kalijaga dengan waktu 3 tahun 5 bulan dengan IPK 3,70 (Cumlaude).


Alvin memiliki cita-cita tinggi yakni ingin menjadi profesor di usia muda, maka dari itu Alvin memberanikan diri untuk mendaftar S2 melalui beasiswa LPDP Kementerian Keuangan pada 2017. Sebelum mendaftar tentu Alvin melakukan riset kecil mulai dari bertanya kepada para awardee LPDP, membuat proposal tesis, konsultasi dengan beberapa dosen di UIN Sunan Kalijaga, dan tes toefl. Tahapan saat mendaftar LPDP mulai dari seleksi administrasi, FGD, Essay on the Spot, dan wawancara dilewatinya hingga akhirnya dinyatakan lolos sebagai awardee LPDP di UIN Syarif Hidayatullah.


Memulai hidup baru di Ibukota Jakarta tentu tidak mudah, beasiswa LPDP inilah menjawab kegelisahan Alvin saat di Jakarta. Mulai biaya kampus sudah dibayarkan semua sampai lulus, mendapat uang bulanan, uang buku, dana penelitian, dan lain-lain. Tugas Alvin adalah hanya belajar dan belajar, maka dia mempunyai target selama kuliah S2 harus memiliki karya ilmiah, menguasai beberapa soft skill (desain grafis, fotografer, videografer, dan lain-lain). Selama S2 di UIN Syarif Hidayatullah, Alvin telah menerbitkan 15 Artikel terindexs Sinta, 1 Scopus Q2, 1 Novel, 1 Buku Ilmiah on process, dan 1 Scopus Q1 on process 2023.


Di sela-sela kesibukannya belajar dan menulis, Alvin juga diberikan amanah sebagai pengurus pusat Majelis Ulama Indonesia di Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman (LPBKI) dan Pengelola Jurnal Indo-Islamika UIN Syarif Hidayatullah. Sebagai anak muda yang masih lajang, Alvin menyadari bahwa pendidikan formal tidaklah cukup hanya dengan S2 (Magister), maka dari itu Alvin mendaftar S3 BIB LPDP-Kemenag dengan penuh keyakinan, doa, dan juga usaha yang sudah dipersiapkan mulai syarat toefl, surat rekomendasi, proposal disertasi, serta telah lolos seleksi administrasi, tes skolastik, dan tes wawancara hingga dinyatakan lulus sebagai penerima beasiswa S3 BIB LPDP-Kemenag di UIN Walisongo Semarang.


Alvin berpesan untuk adik-adik yang masih di pesantren, sebagai alumni pesantren, jangan ada kata pesimis, buktikan bahwa kalian mampu dan layak menjadi salah satu penerima beasiswa pendidikan di dalam negeri maupun luar negeri. Persiapkan semaksimal mungkin khususnya bahasa asing (Arab dan Inggris). Dengan persiapan yang matang, Insyaallah pasti ada jalan untuk mencari ilmu. Karena mencari ilmu tidak akan pernah membuatmu menjadi miskin. Yakinlah bahwa Allah SWT selalu memberikan kemudahan bagi hamba-Nya dalam mencari ilmu. Salam sukses untuk semua santri Indonesia. 


Penulis: M Nur Ihsan


Sosok Terbaru