• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 28 Maret 2024

Regional

Rakorwil Hafidhah Al-Qur'an Muslimat NU Jateng, Ini Pesan Wagub Taj Yasin

Rakorwil Hafidhah Al-Qur'an Muslimat NU Jateng, Ini Pesan Wagub Taj Yasin
Wagub Jateng KH Taj Yasin Maimoen buka Rakorwil FSHQ di semarang (Foto: NU Online Jateng/Dok)
Wagub Jateng KH Taj Yasin Maimoen buka Rakorwil FSHQ di semarang (Foto: NU Online Jateng/Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Forum Silaturahmi Hafidhah Al-Qur’an (FSHQ) Muslimat NU Jawa Tengah menggelar Pelantikan dan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Rumah Dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah. Selaku salah satu pemangku wilayah dan tuan rumah, KH. Taj Yasin Maimoen pun memberikan beberapa pesan dalam sambutannya.


Kepada NU Online Jateng, Kamis (9/6), Taj Yasin pun menerangkan bahwa seorang perempuan dituntut untuk pandai. Salah satu alasannya adalah karena perempuan pasti akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Oleh sebab itu, ibu yang pandai akan memberikan pengaruh pada kecerdasan dan karakter anak. 


“Ibu itu tempat pertama madrasah. Madrasah yang efektif ya di rumah. Apalagi pada masa Covid-19. Sekolah diberhentikan, lewat online. Sekolahnya dari rumah. Kalau ibunya tidak pintar, tidak bisa memberikan pendampingan. Akhirnya ya dua tahun tanpa ada pendidikan,” kata Gus Yasin, sapaan akrab putra KH Maimoen Zubair menerangkan.


Gus Yasin melanjutkan, seorang perempuan harus pandai, dan itu sebenarnya sudah diajarkan dalam kehidupan Rasulullah. Banyak perempuan pandai di sekeliling Nabi Muhammad yang terekam sejarah, karena dianggap berpengaruh dan memberikan sumbangan besar bagi perkembangan Islam. 


Dia pun menyebut beberapa di antaranya istri Rasulullah, Khadijah binti Khuwailid dan Aisyah, dan putri Rasulullah Fatimah. Khadijah dikenal sebagai pengusaha sukses yang jujur, berpendidikan, dan selalu mendukung suaminya berdakwah. 


"Kemudian Fatimah yang lembut dan cerdas mendirikan sebuah pondok sufi dan memberikan ceramah tentang hadits-hadits yang dihadiri banyak pelajar. Sementara Aisyah merupakan perempuan cerdas dan berpengaruh dalam politik, yang menguasai ilmu fiqih, kedokteran dan sastra," terangnya. 


“Banyak orang (perempuan), istri Rasulullah yang pintar-pintar. Ini sebenarnya memberikan pembelajaran bagi kita semua, bahwa seorang perempuan itu harus belajar,” sambungnya.


Oleh sebab itu Gus Yasin pun meminta agar FSHQ Muslimat NU Jawa Tengah sering mengadakan kegiatan pengajian. Dengan mengaji, menurutnya tentu menambah ilmu dan wawasan bagi para pengahafal Al-Qur'an Muslimat NU. 


Dia pun mewanti-wanti untuk tidak hanya mengutamakan kehadiran pengurus, karena yang membutuhkan ilmu bukan cuma pengurus. Dengan begitu, dia harapankan jamaah FSHQ Muslimat NU akan semakin banyak, sehingga bisa memberikan manfaat lebih banyak kepada masyarakat.


“Lebih banyak jamaahnya akan lebih baik untuk pendidikan. Kalau yang mengaji hanya pengurus, kapan masyarakatnya akan mendapat pengajian?,” pesannya.


Ketua FSHQ Muslimat NU Jateng Ny Hj Aminah Hadlor AH menjelaskan, Muslimat NU Jateng termasuk yang pertama menyikapi situasi terkini terkait permasalahan penghafal Al-Qur'an yang sempat ramai menjadi bahan perbincangan banyak kalangan.


"Proses menghafal Al-Qur'an dan merealisikan regulasi yang baru dari Kementrian Agama (Kemenag) Jateng, yaitu salah satunya dalam belajar Al-Qur'an. Apalagi menghafalkan Al-Qur'an harus jelas sanad (silsilah ilmunya). Belajar dari siapa harus jelas runut bersambung sampai Rasulullah," pungkasnya.


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat


Regional Terbaru