Semarang, NU Online Jateng
Ketua Muslimat NU Krapyak, Kota Semarang Hj Iswahani Heru mengatakan, di acara gelaran halal bihalal kebangsaan ada 15 stand bazar dari gabungan beberapa rukun warga (RW) yang menjajakan produk makanan, ekonomi kreatif, sampai usaha jahit.
"Alhamdulillah acaranya berjalan lancar berkat doa dari panjenengan sedoyo (Anda semua). Mudah mudahan ini bisa jadi awal yang baik untuk menggiatkan pelaku usaha kecil pascapandemi, biar tambah semangat," kata Iswahani.
Kepada NU Online Jateng Iswahani menyebut ada 4 sampai 5 pelaku usaha dalam setiap RW. Dari 9 RW didominasi oleh produk makanan, ada juga yang menjual produk pakaian. Ini akan terus kita dorong agar lebih baik lagi inovasinya, lebih luas lagi pemasarannya, dan insyaallah tahun depan diadakan lagi.
Wakil Wali Kota Semarang, Hj Hevearita Gunaryati Rahayu juga menyebut gebrakan Muslimat NU Krapyak sebagai langkah awal menuju perbaikan ekonomi keluarga pascapandemi covid.
"UMKM bangkit, ini langkah awal, jangan sampai ini yang terakhir. Jangan berhenti di sini. Ini bisa jadi semangat. Kalau perlu mengundang kelurahan lainnya. Jadi biar UMKM bisa naik kelas," pesan Ita, sapaan akrabnya.
Ita menilai pelaku usaha harus bangkit seiring menurunnya kasus terkonfirmasi Covid, "Covid sudah mulai landai jadi saatnya UMKM bangkit," ujarnya.
Ita menilai para perempuan perlu terus kembali berkreasi dalam menopang perkonomian keluarga. "Tadi saya lihat sangat luar biasa. Sehingga ini perlu dilakukan secara terus menerus untuk bagaimana ibu-ibu ini bisa jadi menjadi salah satu penopang kehidupan keluarga," pungkasnya.
Diketahui, momentum halal bihalal kebangsaan Pimpinan Ranting (PR) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di halaman Universitas Widya Husada, Krapyak, Semarang Barat, Kota Semarang, Sabtu (28/5) pagi dimeriahkan dengan bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ratusan warga pun tumpah ruah memenuhi halaman dan bahkan jalan depan area kampus yang dulunya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Widya Husada. Kegiatan berlangsung dengan menggandeng banyak pihak.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
