Regional

Peduli Lingkungan, Nahdliyin di Pekalongan Tanam 3 Ribu Pohon Mangrove

Senin, 19 Agustus 2024 | 10:00 WIB

Peduli Lingkungan, Nahdliyin di Pekalongan Tanam 3 Ribu Pohon Mangrove

Penanaman mangroove oleh LPBI Pekalongan di Ekowisata Mangrove Mulyoasri, Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Ahad (18/8/2024). (Foto: istimewa)

Pekalongan, NU Online Jateng

 

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Pekalongan menanam sebanyak 3 ribu bibit pohon mangroove di di Ekowisata Mangrove Mulyoasri, Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Ahad (18/8/2024). 

 

Penanaman bibit mangroove ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan “Mitigasi Bencana Terhadap Dampak Perubahan Iklim” yang diselenggarakan oleh LPBI NU Pekalongan. Hal ini merupakan wujud kepedulian Nahdliyin dalam berupaya menjaga lingkungan.

 

Ketua LPBI NU Pekalongan Eko Prasetyo menyampaikan bahwa kegiatan dimulai pukul 7.00 WIB. Acara diawali dengan penanaman mangrove, kemudian dilanjutkan dengan diskusi mitigasi dan adaptasi bencana terhadap dampak perubahan iklim. 

 

“Hari ini agendanya adalah apel kesiapsiagaan bencana yang diikuti relawan LPBI se-Kabupaten Pekalongan, serta penanaman 3000 bibit pohon mangrove, dan diskusi dengan tema upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim berbasis pendekatan masyarakat dan lingkungan di kawasan pesisir,” jelasnya kepada NU Online Jateng di sela-sela kegiatan.

 

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pekalongan KH Muslih Khudori menyampaikan bahwa menjaga lingkungan merupakan bentuk tanggung jawab jam'iyah NU. Menurutnya, NU bukan hanya organisasi yang yang mengurus tentang keakhiratan, namun juga harus mengurus tentang hal yang bersifat duniawi, dalam konteks ini yakni menjaga lingkungan.

 

“Sebagaimana yang sering kita lafalkan dalam doa 'fiddunya hasanah, wafil akhiroti khasanah',” tutur Kiai Muslih dalam sambutannya.

 

Kiai Muslih menyampaikan, dunia merupakan jembatan bagi seluruh umat muslim untuk memasuki alam akhirat. Oleh karenanya, setiap manusia harus ikut andil dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup di dunia.

 

"Di satu sisi ada masyarakat yang damai hidup bahagia ramah lingkungan dan sebagainya. Disisi lain ada alam yang tidak ramah. Tapi bukan berarti kita harus mengeluh. Ini bagian dari tantangan dan ranah kita untuk berjuang,” imbuhnya.

 

Oleh karena itu, Kiai Muslih mengajak seluruh Nahdliyin untuk ikut berjuang merawat dan melestarikan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya. Menurutnya, bagaimanapun manusia dan alam adalah sebuah hal yang akan selalu beriringan. 

 

Lebih dari itu, dalam acara ini juga diisi dengan diskusi tentang menjaga lingkungan. KH Muslikh Khudori menyampaikan materi perspektif fikih Islam tentang bencana, Eko Prastyo menyampaikan materi bencana dan perubahan iklim dalam perspektif NU, serta M. Nizar, aktivis kebencanaan mengisi materi mitigasi dan adaptasi terhadap bencana dan dampak perubahan iklim.

 

Turut hadir pada acara ini yaitu Ketua NU Peduli Pekalongan H Ahsin Hana, Lesbumi Pekalongan, LPPNU Pekalongan, LTNNU Pekalongan, RMINU Pekalongan, LP Maarif NU Peklongan, pengurus dan relawan LPBI dari LPBI MWCNU se- Kabupaten Pekalongan, serta Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah MWCNU Tirto.

 

Kontributor: Khairul Anwar, Syaikhul Alim