• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 18 Mei 2024

Regional

NU Jateng Tegaskan 'Risalah Sragen' Hoaks

NU Jateng Tegaskan 'Risalah Sragen' Hoaks
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Semarang, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah H Muhammad Muzamil mengatakan, ada beredar informasi bahwa NU Jateng membuat 'Risalah Sragen' tertanggal 25 Pebruari 2023 yang merekomendasikan beberapa nama untuk menjadi calon Presiden dan Wakil Presiden RI. 


"Setelah kami konfirmasi kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sragen, Risalah Sragen tersebut tidak dikenal. PWNU dan PCNU se-Jateng memang tidak pernah membahas tentang nama-nama yang akan diusulkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden mendatang," tegasnya, Jumat (10/3/2023).


Menurut Muzamil, tanggal 27-28 Pebruari yang lalu NU se-Jateng melaksanakan bahtsul masail di Kebumen. "Namun dalam forum yang dihadiri PCNU se-Jateng di Pesantren Al-Kahfi Somalangu Kebumen hanya membahas empat masalah dalam pandangan fiqih.


"Yakni tentang pupuk kimia sintetis, perawatan tubuh, wakaf dan parkir masjid, dan larangan ekspor sumber daya alam. Jajaran Tanfidziyah NU se-Jateng juga bertemu namun membahas tentang NU peduli kemanusiaan," ujarnya.


Dalam siaran pers yang diterima redaksi NU Online Jateng Muzamil yang pernah aktif sebagai ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII) Jateng itu menyampaikan, NU bukan lagi peserta pemilu seperti tahun 1955 dan tahun 1971. 


"Juga bukan faksi politik karena NU telah kembali ke khittah 1926 sejak Muktamar ke-27 tahun 1984 di Situbondo Jatim. Dan hingga Muktamar ke-34 di Lampung tahun 2021, keputusan Kembali ke khitah tersebut tidak pernah dicabut," ucapnya.


Karena itu lanjutnya, NU komitmen untuk berkhidmah sebagai perkumpulan keagamaan dan kemasyarakatan. "Kalau NU berpolitik tidak dalam tataran politik praktis, namun politik kebangsaan atau kerakyatan," terangnya.


Dikatakan, politik kebangsaan yang dilakukan NU untuk memperkuat integrasi nasional, menjalin kerja sama yang bermartabat dengan pemerintah dan berbagai pihak guna mewujudkan kemaslahatan umat di dunia. 


"Kami mendukung PBNU sesuai hasil Muktamar ke-34 dengan berbagai program untuk berkhidmah dalam pendidikan, dakwah, dan sosial budaya," ungkapnya.


Menjelang bulan Ramadhan 1444 Hijriah, NU Jateng berharap agar memperoleh keberkahan pada bulan Sya'ban dan sampai pada bulan Ramadhan dengan bahagia, hendaknya dikedepankan persaudaraan sesama umat. 


"Pengurus NU dan Nahdliyin khususnya jangan mudah terprovokasi dengan kabar-kabar hoaks apalagi dengan berita-berita yang tidak jelas sumbernya. Mari kita dikedepankan akhlak yang mulia sebagaimana dicontohkan ulama terdahulu yang shalih," pungkasnya. (*)


Regional Terbaru