• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 19 April 2024

Regional

NU Jateng: Bershalawatlah Kepada Nabi sebagai Tanda Syukur

NU Jateng: Bershalawatlah Kepada Nabi sebagai Tanda Syukur
Wakil Rais PWNU Jateng KH Imam Taufiq (Foto: NU Online Jateng/dok)
Wakil Rais PWNU Jateng KH Imam Taufiq (Foto: NU Online Jateng/dok)

Semarang, NU Online Jateng
Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Imam Taufiq mengatakan, kita berkumpul bersama santri untuk melakukan muhasabah sekaligus doa rasa syukur bersama atas segala nikmat Allah yang diberikan kepada kita.


"Salah satu bentuk itu adalah dengan duduk bersimpuh mendendangkan shalawat nabi," ujarnya dalam acara 'Tajdidun Niat dan Doa Bersama' menyambut bulan suci Ramadhan yang dihelat Pesantren Darul Falah Besongo, Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (21/3/2023). 


Dikatakan, semarak Ramadhan menjadi sebuah tradisi yang kita miliki. Gegap gempita menjelang Ramadhan di kalangan pesantren mungkin akan terlihat yakni salah satunya dengan semangat mencari bulan Ramadhan. 


"Tetapi gelagat di bulan Ramadhan untuk kita semuanya juga sudah mulai ketara dengan melakukan perubahan atau pemantapan jadwal mengaji. Ngaji kita jadwal ulang, diharapkan lebih efektif di bulan Ramadhan," ucap Kiai Taufiq yang juga Pengasuh pesantren Besongo itu.




Disampaikan, dulu semangat menyambut Ramadhan dengan bersih-bersih rumah, masjid dan sekelilingnya. Itu cara kita menyambut Ramadhan dari sisi fisik.


"Tapi dari sisi yang lain, persiapan menata hati secara rasional juga harus dikuatkan. Seperti hadits barangsiapa yang gembira menyambut Ramadhan, maka hati, pikiran, dan aktivitas kita akan terkontrol dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik.


Menurutnya, dalam bahasa teologis Allah akan mengharamkan jasad kita masuk neraka. "Tapi menurut saya, aspek lain adalah kita akan merasakan ketika niat kita sudah kita tata, kita kuatkan, maka itu akan mengontrol pribadi dan pengalaman kita dalam aktivitas sehari-hari," ucapnya.


Dalam siaran pers Pesantren Besongo yang diterima redaksi NU Online Jateng, Jumat (24/3/2023) dikatakan, kita umat Islam harus senang menyambut Ramadhan, tidak hanya aspek barakah, karamah, fadilahnya bulan Ramadhan. 





"Tetapi di balik itu semua, harus kita tanamkan bahwa Ramadhan tidak hanya aspek teologis, tetapi juga aspek psikis yang membantu kita untuk bisa menjadi orang yang bisa mengelola diri," ungkapnya.


Dijelaskan, ibadah puasa bukan semata-mata untuk hanya menahan lapar. Tetapi menjalankan perintah Allah SWT, ini yang paling utama. "Yang kedua, kita harus tanamkan kesungguhan kita untuk bersama-sama mengisi kekurangan yang sudah ada," terangnya.


Oleh karena itu lanjutnya, santri harus memahami, teguhkan memasuki bulan suci Ramadhan, berniat dengan keikhlasan dan bersungguh-sungguh. "Perbanyaklah amaliyah-amaliyah sunah di bulan Ramadhan," pungkas Kiai Taufiq yang juga Rektor UIN Walisongo Semarang. (*) 


Regional Terbaru