• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

NU Jateng: Awal Puasa Tunggu Ikhbar Ramadhan dari PBNU

NU Jateng: Awal Puasa Tunggu Ikhbar Ramadhan dari PBNU
Rapat persiapan menyambut Ramadhan 1444 H oleh PWNU Jateng/Insan Al-Huda)
Rapat persiapan menyambut Ramadhan 1444 H oleh PWNU Jateng/Insan Al-Huda)

Semarang, NU Online Jateng
Menyongsong bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah melaksanakan rapat harian guna membahas persiapan memasuki bulan puasa.


Katib PWNU Jateng KH Munib Abdul Muchit dalam rapat harian di Kantor Jl dr Cipto 180 Semarang, Senin (13/3) petang mengatakan, NU telah membuat kebijakan terkait dengan awal bulan Qamariyah terutama Ramadhan dan Idul Fitri menunggu ikhbar rukyatul hilal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).


"Kita meminta warga NU menunggu ikhbar hasil ru'yatul hilal bil fi'li yang akan dilakukan oleh Lembaga Falakiyah NU tentang awal tanggal 1 Ramadhan 1444," ujarnya.


Menurutnya, dalam menentukan awal bulan, NU menggunakan hisab dan rukyah sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. "Hisab atau perhitungan dengan rumus yang ditentukan para ahlinya untuk titik tolak pelaksanaan melihat hilal. Rukyah ini juga merupakan bagian dari ibadah," ucapnya.


Ketua PWNU Jateng HM Muzamil menyampaikan, menyongsong bulan Ramadhan semoga semua umat Islam menyambut dengan gembira. Semoga kita bahagia menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan.


"Kita bahagia karena kita akan dipertemukan dengan bulan yang penuh dengan ampunan, penuh dengan rahmat, dan akan dilindungi oleh Allah SWT dari ancaman siksa neraka, bilamana kita suka rela berpuasa di siang hari dan qiyamul lail di malam hari," ungkapnya.


Dikatakan, apabila ada saudara sesama umat sedang berhalangan tidak menjalankan ibadah puasa sesuai ketentuan syariat, maka seyogyanya dapat menahan diri tidak makan minum serta merokok di tempat umum di siang hari. "Setidak-tidaknya kita sesama umat saling menghormati bulan yang mulia," terangnya.


Pihaknya merasa bersyukur sebagai umat semakin dewasa dalam mewujudkan kondisi yang baik dan sejuk di dalam masyarakat. "Semua dapat saling memahami dan tenggang rasa bahwa perintah menjalan kebaikan dan mencegah kemungkaran dilakukan dengan cara yang baik," bebernya. 


"Sebaliknya jika ada yang bangga dengan tindakan buruknya seperti melakukan tindakan tidak senonoh di muka umum, maka juga akan mempercepat dicabutnya rahmat dan barokah di muka bumi ini oleh Allah SWT," pungkasnya.


Pengirim: Insan Al-Huda


Regional Terbaru