• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Regional

NU Boyolali: NU Ujung Tombak Lestarikan Tradisi Sadranan

NU Boyolali: NU Ujung Tombak Lestarikan Tradisi Sadranan
Kegiatan nyadran di Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Sulistyawan)
Kegiatan nyadran di Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Sulistyawan)

Boyolali, NU Online Jateng
Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Boyolali KH Ahmad Charir mengatakan, pelajaran hidup, motivasi, dan sejarah pentingnya melestarikan sadranan dalam bingkai ajaran ahlussunah wal jamaah an-nahdliyah. 


"NU memang menjadi ujung tombak nusantara dalam melestarikan tradisi sadranan atau ruwahan di bumi pertiwi," katanya dalam acara sadranan yang diselenggarakan Kebayanan Kadus 3 Mojolegi-Klebengan, Desa Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada Ahad (12/3/2023). 


Disampaikan, sadranan harus dilaksanakan penuh khidmat. Sebagai momentum mengingat jasa leluhur dan sekaligus membangun kebersamaan agar lebih mempererat jalinan ukhuwah (persaudaraan) dan silaturahim warga. 


"Harus dilestarikan, acara sadranan karena selain nguri-uri budaya sadran juga untuk sarana mengingat kematian dan NU mendukung penuh ini," ucapnya.


Ketua pelaksana yang juga Ketua Pengurus Ranting (PR) NU Desa Jeron H Wardi kepada NU Online Jateng, Rabu (22/3/2023) menjelaskan, acara sadran mendapat dukungan penuh dari warga. Dirinya menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan berbagai pihak yang turut serta berpartisipasi baik secara moril maupun materiil.





"Alhamdulillah, sadranan kali ini sukses dilaksanakan atas kerja sama warga dari 7 RT, keluarga besar yang dimakamkan di maqbarah Kadus 3, dan juga PR  NU Jeron sendiri," katanya. 


Kepala Desa Jeron Joko Supono memberikan apresiasi tinggi atas terlaksananya acara ini. "Semoga ke depan acara dapat terlaksana dengan lebih baik dan bisa terus lestari," harapnya. 


Acara dibuka dengan lantunan shalawat dari Nyai Lutfiah Munir diiringi hadrah Al-Huda yang menggema di ruang-ruang Dusun Mojolegi. Dilanjutkan tahlil kubro yang diimami ustadz Suratno dari Dukuh Demen. Jemaah terpantau mengikuti bacaan ayat demi ayat serta dzikir dengan khusyuk. 


Sadranan ditutup dengan makan bersama dalam konsep kenduri arwah atau selamatan memperingati dan mendoakan keluarga serta leluhur yang telah mendahului. 


Pengirim: Sulistyawan, Siswanto AR


Regional Terbaru