Boyolali, NU Online Jateng
Inna lillahi wainna ilaihi rajiun, Nahdliyin Boyolali kembali kehilangan tokoh kiai yakni Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) KH Subur Aditama meninggal dunia karena sakit pada Senin (4/4).
Suasana duka mengiringi pemakaman Kiai Subur. Sejumlah tokoh baik dari NU maupun dari berbagai kalangan lainnya ikut hadir dan mengantarkan jenazah ke pemakaman Desa Teter, Simo.
Semasa hidupnya, Kiai Subur selain menjadi Pengasuh Pesantren Nurul Qur'an Teter Simo juga aktif berjuang dalam organisasi NU. Pesantren Nurul Qur'an yang ia rintis kini berkembang dengan pesat dan memiliki beberapa lembaga pendidikan.
"Kiai Subur sosok kiai tipe pejuang dan berkorban harta, waktu, dan tenaga untuk NU. Sampai akhir hayatnya tetap aktif mengurus NU. Seminggu sebelum bulan puasa kemarin, Kiai Subur masih koordinasi dengan pengurus MWCNU se-Kabupaten Boyolali dan Kaderisasi Aswaja di pesantrennya di Nayan," ungkap Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Boyolali, KH Joko Parwoto.
Bahkan, dalam sebuah kesempatan, lanjut Kiai Joko, Kiai Subur yang pernah nyantri di Pesantren Zumrotut Tholibin Kacangan, Andong, Boyolali dengan tegas mengatakan khidmatnya untuk NU.
"Kula niku tiyang NU, selamanya NU, Pesantren Nurul Qur'an inggih NU. Pokoke Kula ndherek panjenengan para pengurus NU," ujar Kiai Joko, menirukan ucapan Kiai Subur.
Prosesi pemberangkatan jenazah KH Subur (Sumber: GP Ansor Boyolali)
Sebelum wafat, Kiai Subur sempat dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali karena sakit. Menurut kabar duka yang diterima NU Online Jateng dari pihak keluarga, Kiai Subur meninggal dunia pada Senin Kliwon, 4 April 2022, pukul 14.15 WIB.
"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah meninggal dunia bapak kami, KH Subur Aditama Nurul Qur'an Teter. Mohon doa dan hadiah al-Fatihah," terang salah satu menantu Kiai Subur yang juga pengurus PC RMINU Boyolali, Gus Darmadji.
Penulis: Ajie Najmuddin
