NU Wonosegoro Boyolali: Zaman Semakin Canggih, Tapi Kualitas Baca Al-Qur'an Makin Menurun
Senin, 18 April 2022 | 15:00 WIB
Boyolali, NU Online Jateng
Di era sekarang ini, perkembangan teknologi semakin canggih, tetapi kualitas membaca Al-Qur'an umat Islam semakin menurun. Contoh kecil, rekaman murottal atau video tilawah bisa dilihat dan didengarkan di mana saja. Satu orang yang murottal di satu tempat, bisa didengarkan di berbagai tempat bahkan seantero nusantara, meluas lagi jika sampai viral mendunia melalui jejaring sosial.
"Di bulan Ramadhan kali ini adalah saat yang tepat untuk meningkatkan kualitas baca Al-Qur'an, karena pada bulan ini yang membaca Al-Qur'an bukan kaset atau rekaman lagi, melainkan diri kita sendiri," jelas Katib Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Kiai Khumaidi, Ahad (17/4).
Disampaikan, faktanya di era kemajuan teknologi ini yang membaca Al-Qur'an hanyalah kaset, rekaman berbulan-bulan lalu, bahkan puluhan tahun silam. Rekaman tilawah dan murottal diperdengarkan di mana-mana tetapi hanya sedikit yang mendengarkan karena sebagian banyak malah ditinggal tidur dan masing-masing sibuk dengan urusan duniawi.
Dalam acara tarling yang diselenggarakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Wonosegoro di Desa Karangjati tersebut, Kiai Khumaidi juga menyinggung mengenai peringatan Nuzulul Qur'an yang diadakan setiap bulan Ramadhan
"Dulu, setiap bulan Ramadhan, Nabi Muhammad SAW menyetorkan hafalan Al-Qur'an kepada Malaikat Jibril As. Maka, kita juga tafa'ulan kepada beliau, dengan membaca Al-Qur'an dengan paling tidak ada satu orang yang menyimak bacaan kita. Karena bukan tidak mungkin bacaan kita juga disimak oleh Malaikat Jibril," ungkapnya.
Lebih lanjut diterangkan, bahwa membaca Al-Qur'an itu tidak mudah. Salah baca panjang-pendeknya saja dapat merubah makna. "Memahami maknanya lebih sulit lagi, karena harus mengerti dulu ilmu nahwu dan sharaf, tafsirnya, dan asbabun nuzulnya. Apalagi jika hanya memahami Al-Qur'an melalui terjemahan, bisa salah paham karena pemahaman setiap orang itu berbeda-beda," kata dia.
Dalam kesempatan sama, Ketua Pengurus Ranting NU Desa Karangjati, Ustadz Habib Ihsan, menyampaikan perihal keutamaan shalat berjamaah. Dijelaskan bahwa keutamaan dari shalat berjamaah adalah hidup berkecukupan tidak fakir, selamat dari siksa kubur, akan diberi catatan amalnya dengan tangan kanan, melewati sirathal mustaqim secepat kilat, dan masuk surga tanpa dihisab.
Sedangkan Ketua PAC GP Ansor Wonosegoro, Nurwahid Hasyim menerangkan kegiatan Tarling di Masjid Darut Taqwa kali ini, merupakan yang kedua kalinya diadakan Ansor Wonosegoro di bulan Ramadhan tahun ini. Untuk tarling pertama sudah dilaksanakan di Desa Bojong. Kemudian jadwal berikutnya di Desa Guwo dan Cekelan.
"Dengan diadakannya tarling ini semoga dapat mempererat tali silaturahim antara kita bersama," ujarnya.
Pengirim: Muqtafaiz
Terpopuler
1
KH Hasan Su’aidi dan H Moch Machrus Abdullah Pimpin PCNU Kota Pekalongan 2025–2030
2
Tangis Haru Orangtua Lepas Anaknya di Pesantren, Gus Yusuf Chudlori: Saat Rindu, Bacakan Surat Al-Qur'an Ini untuk Anak
3
Usai Pemutihan Pajak, Polisi Kini Gencarkan Razia Kendaraan
4
Bhakti Sosial dan Santunan Yatama, Muslimat NU Bulu Tebar Kepedulian di Bulan Muharram
5
Peneliti Sejarah Kerajaan Demak, AKA Hasan Ajak Warga Teladani Mbah Buyut Poncowati Ulama dan Panglima Kerajaan Demak
6
Workshop Kurikulum Terakhir Badko LPQ Tegal Dukung Implementasi Pendidikan Al-Qur’an Terpadu
Terkini
Lihat Semua