• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 17 Mei 2024

Regional

LDNU Jateng Gelar Safari Dakwah, Kali ini di Ambarawa Semarang

LDNU Jateng Gelar Safari Dakwah, Kali ini di Ambarawa Semarang
Ketua PW LDNU Jateng KH Aji Nugroho (Foto: Dok)
Ketua PW LDNU Jateng KH Aji Nugroho (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Tengah terus berkeliling di berbagai daerah di Jawa Tengah menebarkan Islam yang rahmatan lil alamin melalui program 'Safari Dakwah Maulid' 


Ketua PW LDNU Jateng KH Aji Nugroho mengatakan, bulan Maulid 1444 Hijriah LDNU Jateng menggandeng beberapa pihak untuk merayakan bulan Maulid bulan kelahiran sang panutan Baginda Rasulullah Saw.


"Bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Binroh Nurul Jannah Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, kami mengadakan kegiatan bimbingan rohani Islam dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis (13/10/2022)," ujarnya.


Dikatakan, bertempat di Aula Konwilcam Bidik Ambarawa kegiatan bertema 'Meneguhkan Pendidikan Berbasis pada Pembangunan karakter Islam Rahmatan Lil Alamin' diikuti oleh seluruh kepala TK, RA, BA, KB, dan Kepala SDN, SDIT, MI se-Kecamatan Ambarawa.


Dalam taushiyahnya, Kiai Aji Nugroho menjelaskan, pendidikan itu terikat dengan tiga hal yakni  pewarisan pengetahuan dari satu generasi ke generasi selanjutnya, pewarisan nilai-nilai yang terintegrasi dalam pembentukan karakter peserta didik, dan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi selanjutnya. 


"Ketiganya ini saling berkaitan, hilang salah satu menyebabkan ketimpangan dalam proses pembelajaran," tegasnya. 





Diterangkan, jangan sampai dengan pendidikan itu mencerabut akar budaya yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga menghilangkan identitas aslinya. "Maka mencontoh Rasulullah berarti membangun pribadi yang berkualitas yang tidak hanya shaleh secara ritualnya saja tapi juga saleh secara sosialnya," ucapnya. 


Menurutnya, Nabi Muhammad diutus di bumi ini oleh Allah adalah untuk membentuk dan menyempurnakan moralitas yang dimiliki manusia, sehingga menjadi beradab yang tidak hanya berpengetahuan.


"Namun juga terbentuk pribadi yang shaleh, cerdas, dan menjadi pelita di manapun berada. Maka, jika peserta didik menjadi ekslusif pola berfikirnya, dipastikan ada yang salah dari pendidikan yang diterima dan dapat dipastikan itu bukan ciri khas ahlussunnah wal jamaah (Aswaja)," ungkapnya.


Dalam siaran pers yang diterima NU Online Jateng, Jumat (21/10/2022) Kiai Aji mengingatkan, pendidikan di level dasar dan sebelumnya adalah cikal bakal pembentukan identitas pada peserta didik. 


"Oleh sebab itu perlu suri tauladan yang baik para pembimbingnya yaitu para guru, karena tidak mungkin kesalehan seorang anak itu tidak diperoleh dari system pendidikan yang diterima di lingkungan di mana tumbuh, berkembang, dan pengetahuan yang diperolehnya," ucapnya.


Ketua panitia Sumhudi menjelaskan, kegiatan bimbingan rohani rutin dijalankan oleh Binroh Nurul Jannah Ambarawa selama satu bulan sekali. Hal ini dilakukan untuk bersilaturahim dan meningkatkan pemahaman agama dalam menghadapi dinamika kehidupan yang senantiasa berkembang.


"Sehingga setiap guru tingkat dasar dan di bawahnya dapat mengupgrade pengetahuannya," pungkasnya. (*)


Regional Terbaru